(Ngobrol sama Ustadz Kampung, sebuah renungan)
Sore yang cerah….. menebar warna kemerahan cakrawala, siraman hujan yang biasa mengguyur bumi seolah bersembunyi dibalik awan-awan putih, hangat suasananya, anak-anak tetangga sebelahpun memanfaatkan moment seperti ini untuk bermain bola di tanah kavling yang belum dibangun, penuh dengan ceria, semangat dan kegembiraan.
Keceriaan merekamenyusup kerelung kisi-kisi masa kecilku, sedikit mengalihkan kegelisahan yang ada.
“ Assalamualaikum …..!” tiba-tiba suara yang telah begitu kukenal menyadarkanku dari lamunan.
“ Wa alaikumussalam ….Eh … pak Ustadz…..masuk pak….wah kebetulan nih .. “ kurapikan letak kursi dan kupersilakan dia duduk.
“ Apanya yang kebetulan ?”
“ Biasa ….., ada sedikit gelisahnyangkut di hati ni . . .pak Ustadz “
“ Kenapa gelisah, rumah ada anak ada kerjaan ada, ….apalagi?”
“Gini pak Ustadz, semalam saya ikut pengajian di mesjid kampung sebelah, ngebahas orang-orang beriman, dan keluarlah Qs.Al-anfal (8) ayat 2, saya jadi takut sendiri “ tanpa ba-bu langsung kubuka obrolan.
“ Koq jadi takut ?”
“ Kan diayat itu Allah menginformasikan bahwa “ sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka …..”
“ Terus . . .?
“ Nah Permasalahannya . . . saya ga merasakan getaran-getaran itu, saya jadi takut tidak termasuk orang-orang beriman, terus…….. getarannya ituyang bagaimana sih Tadz “
“ Oh….. begitu toh…..,” selorohnya enteng saja“ Saya akan coba jelaskan dengan bahasa dan apa yang dapat saya terjemahkan dari pemahamanyang saya dapat, ini bukan acuan tapi bisa kamu jadikan sebagai bahan pemikiran dan renungan “ jelasnya sepertinya sedikit berhati-hati
“ Ya……Insya Allah ……..kan kata bapak sendiri ‘tidak ada ilmu penutup ‘ “ jawabku mantap.
“Getaran yang dimaksud adalah getaran-getaran ilahiyah yang sangat halus yang menembus dinding hati dengan frekwensi yang sangat tinggi, sehingga getaran tersebut mampu membangunkan saraf-saraf kesadaran kita akan Allah,…. Nahbentuk getaran itu sendiri bisa berupa, rasa takut ( karena berdosa), rasa rindu yang berat, penyadaran akan kewajiban, …rasa cinta yang amat, . . . . dan segala bentuk ketaatan akan perintah dan larangan Allah, …..dan getaran itupun ada tingkatannya pula sesuai dengan input ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang Allah yang masuk kedalam diri masing-masing. ……., bisa dicerna ?, pusing ya ?
“ Iya Tadz ….,” jawabku jujur “ O..ya …tadi Ustadz bilang frekwensi-frekwensi gitu, koq ada frekwensinya segala.”
“ Sekarang begini, ehm…..coba ambilkan Kitab terjemahan Al-Quran.”
Kuambil segera dan kuserahkan
“ Buka aja sendiri, …………Qs. Annisa(4) 174, Qs.Al-hadiid (57) 9 , dan baca sendiri .”
Kubaca dengan seksama kata perkata, perlahan sambil kucoba menangkap makna-makna yang tersirat
“ Udah ……..?” tanyanya setelah terlihat aku selesai membaca.
“ Dalam ayat-ayat diatas Allah mengatakan bahwa Al-Quran itu sebenarnya adalah “ Cahaya “, kalau kita gabung dengan Qs.An Anfal (8) ayat 2 berarti ‘AL-QURAN dalah CAHAYA yang mampu MNGGETARKAN’ .”
“ Koq cahaya bisa menggetarkan Tadz ?
“ Menurut ilmu fisikacahaya itu memiliki frekwensi, nah frekwensi itulah yang akan menularkan getaran ( meresonansi ) kepada hati kita.Ditahap awal, kalau kita membaca ayat-ayat Al-Quran berulang-ulang maka frekwensinya akan mengimbas hati kita, apa akibatnya ?, hati kita akan ikut bergetar oleh cahaya yang dihasilkan ayat-ayat tersebut.Kalau hati kita sedang terimbas olehcahaya Al-Quran berarti hati kita sedang terimbas oleh frekwensi yang sangat tinggi dan lembut… Subhanallah ….., dan ini terjadi karena adanya proses Resonansi…..,sehingga ..”
“ Stop….stop…, apalagi tuh resonansi ?” sengaja langsung kupotong biar ga lupa
“ Resonansi adalah penularan getaran dari suatu benda ke benda lain,contoh : Sebuah Gitar, kita bisa mendengar suaranya yang merdu, itu karena ada proses resonansidari suara dawai/senar gitar yang dipantulkan oleh TABUNG RESONANSIhingga terdengar jauh sampai ketelinga kita
JADI:GETARANitu ada karena RESONANSI yang ditimbulkan dari FREQUENSICAHAYA (Al-Qur’an)itu sendiri.
Ini artinya saat kita membaca ayat-ayat Al-qur’an secara berulang-ulang maka sebenarnya kita sedang mengeluarkan cahaya yang frequensinya akan mengimbas kepada hati kita, yg mengakibatkan hati kita jadi bergetar, kenapa kepada hati kita ?.... Karena dalam proses resonansi itu, HATI atau Jantung kita berfungsi sebagaiTABUNG RESONANSI.
Jika proses resonansi tersebut sering dilakukan, maka hati yang lembut itu akan meresonansi seluruh bio-elektron yang ada di seluruh tubuhnya,hingga kulitnya akan ikut lembut, akibatnya :keluarlah AURA dari wajah dan badan orang tersebut.…..Ini bisa kita lihat dasi RONA wajah ahli ibadah nampak menyejukkan
“ Gimana … nyangkut ..?
“ Sedikit Tadz…tapi….. kenapa banyak diantara kita tidak merasakan getaran itu Tadz?
“Setiap kita berbuat sesuatu ( walau masih dalam taraf berfikir hingga berbuat ) selalu terjadi getaran dihati kita.Getaran itu sendriada 2 sumber :
1.GETARAN HAWA NAFSU( getarannya kasar dan frequensinya rendah , cenderung bersifat NEGATIF, dan jika tubuh kita terus menerus dikenani getaran inimaka akan mengalami KEKAKUAN dan akhirnya MENGERAS, hingga tidak mampu lagi BERESONANSI )
Getaran ini timbul dari sifat Pemarah, egois, keras kepala, angkuh, sombong, rasa iri, dengkiperbuatan-perbuatan keji dan munkar,banyak melakukan dosa, dll
2.GETARAN ILLAHIAH ( getarannya lembut dan frequensinya tinggi, cenderung bersifat POSITIF )
contoh : Penyantun, ramah, dermawan, perbuatan2 baik dll
JadiKEKERASAN HATI-lah yang membuattidak adanyaGETARAN saat mendengar ayat-ayat Al-Qur’an. Semakin kita banyak melakukan perbuatan keji dan munkar, semakin kita banyak berbuat dosa, semakin kaku dan keraslah hati kita hingga tidak mampu lagi beresonansi.
Semakin LEMBUT hati seseorang semakin tinggi pula fequensinya, akhirnya akan menghasilkan GELOMBANG CAHAYAdan ENERGI POSITIF.
Jika cahaya itu semakin kuat, maka ia akan merembes keluar lalu menggetarkan seluruhbio-elektron didalam tubuhnya.Hasilnya…? Tubuhnya akan mengeluarkan CAHAYA alias AURA yang jernih, jika kelembutan itu semakin menguat maka aura itu akan merembes semakinJAUHmempengaruhi LINGKUNGAN SEKITARNYA .
Karena itu kalau kita berdekatan dengan orang-orang sholeh , seperti Kiyai, para ulama,hati kita akan merasakan tentram dan damai.Kenapa…?Karena hati kita sedang teresonansioleh frequensi yang tinggi dan sedang terimbas energi positif yang bersumber dari hati dan aura tubuhnya.
Makanya Rosulullah menyarankan kepada kita untuk banyak-banyaklah bergaul dengan orang-orangsholeh, jangankan menuntut ilmunya,dekatnya saja sudah dapat pahala (manfaat),kenapa… ?karena hati kita akan ikut terpengaruh oleh getaran energi positifnya.,……coba bandingkan kalau kita deketan sama pemabok, atau buronan apa yang terasa….?,
“ Pasti takut tadz….”
“ Satu contoh lagi, bila disiang bolong terik matahari lalu kita memasuki sebuah Mesjid, apa yang kamu rasakan..?
“ Adem, sejuuuk,….penuh ketenangan…”
“ Kenapa ? …. Ini karena di mesjid mengandung energiyang cukup BESAR dari imbasan orang-orang yang membacakan ayat-ayat Al-Qur’an terus menerus, dari dzikir-dzikir yang selalu dilantunkan para pecinta Allah,………. gimana sekarang ?
“ Lumayan Tadz, jadi …… rasa takut sayaapa sudah merupakan suatu getaran ?
“ Sebenarnya hanya diri sendirilah yang mampu merasakannya, jadi tambah taat atau tidak, tapi ketakutan yang kamu rasakan semoga menjadi awal dari getaran-getaran suci keimanan…..walau bentuk getarannya kata kamubelum dirasakan “
“ Supaya terasa ……harus gimana tadz ?
“ Banyak-banyaklah membaca Al-Quran dengan ikhlas, hiasilah ucapan kita dengan kalimat-kalimat toyyibah, jadikan dzikir sebagai rutinitas. Jangan tinggalkan Istigfar selalu, Rosulullah saja 100 x dalam sehari memohon ampun sama Allah,…kita berapa kali?,kenapa harus banyak istigfar……, karena banyak dosa-dosa yang kita sendiri tidak menyadarinya, banyak kelalaian kita dalam ibadah , banyak sikap dan ucap kita yang menurut kita wajar adanya ternyata membuat hati orang lain tersinggung perasaannya atau bahkan sakit, banyak kemaksiatan-kemaksiatan karena kita sering melakukannya hingga tidak terasa lagi sebagai sebuah dosa,…… hal-hal seperti itulah yang membuat hati kita penuh dengan noda-noda hitam,
menurut Imam Al Gazali dalam kitabnya Minhajul Abidin, ‘ terus menerus berbuat dosa, akan membuat hati menjadi hitam, kelam dan keras, tidakadakebersihan dan kejernihan, akan hilang keikhlasan dan senang beribadah (jika Allah tidak memberikan Rahmat, maka hati yang demikian itu akan menjerumuskan kita kedalam kekufuran dan kecelakaan)’. NAUDZUBILLAH .....nah kalau tidak cepat-cepat membersihkannya lama-lama akan menumpuk hingga menutupi hati, yang akan mengakibatkan hati kita jadi mengeras,… kaku……dan tidak mampu lagi bergetar…….dengan kalimat-kalimat Allah lah dengan Istigfarlah noda-noda hitam itu sedikit demi sedikit akan terhapus, satu kali istigfar satu noda hitam hilang , satu kali kita membaca ayat-ayat Allah satu titik noda hilang,…..begitulah seterusnya”
“ Oh…gitu ya Tadz….”
“ Sebagai tambahan, baca Qs.Ar ra’du(13) ayat 31, sungguh dahsyat gambaran Allah…….. energi itu bukan berpengaruh pada kita saja, tapi juga gunung-gunung, bumi, bahkan manusia yang matipun bisa di stimulasi oleh energi Al Quran, jadi ….. ayat-ayat Al Quran itu mengandung energi yang maha dahsyat……., bagi…… orang yang mengimaninya, dan energi itu hanya bisa dikeluarkan oleh orang-orang yang sangat dekat dengan Allah….”
“ Karena ini agak rumit untuk ukuran saya Tadz, kesimpulan yang lebih simpelnyabarangkali ?
“ Kesimpulannya : Jika ayat-ayat Al-Quran dibaca berulang-ulang, maka akan menyebabkan munculnya gelombang elektromagnetik yang menggetarkan kulit kita dan menenangkan hati, asal hati ikhlas, khusyu penuh ketaqwaan, seperti informasi dari Qs.Az-zumar (39) 23 dan Qs. Al-anfal (8) : 2, ……..untuk lebih jelasnya kamu bisa tanyakan pada para alim ulama yang mungkin bahasanya lebih bisa dipahami dan lebih “ngeh” untuk kita sadari.”
……………………………..
Rona merah dicakrawala mulai berubah, sebentar lagi magrib tiba, waktu kita melaksanakan ibadah, menemui Allah,memadu rindu mencurahkan masalah, mengikat cinta meminta segala asa, membawa segala dosa memohon ampun, sadari kelemahan pohonkan kekuatan dalam meniti sisi-sisi sisa waktu yang Allah karuniakan.
Pak Ustadzpun pamit, kupandang lekat dia meninggalkan rumah kecilku, “ Ya… Allah sehatkanlah dia, panjangkanlah umurnya, agar selalu menyampaikan ayat-ayat Mu dan risalah-risalah Nabi Mu, lapangkanlah rizkinya kobarkanlah semangatnya dalam membela agama Mu,……”
“ Terimakasih Ya Allah hari ini telah Engkau curahkan ilmuMu,berikanlah kekuatan untuk mengamalkannya,…… Ya Allah… Basahilah bibir ini selalu dengan kalimat-kalimat Mu, palingkanlah hati ini untuk selalu mengingat Mu, ………..Ya…Allah…………aku ingin mencintai Mu seperti yang Engkau harapkan, …. YaAllah ..aku ini lemah…kuatkanlah, teguhkanlah dalam meraih nilai-nilai Rahmat Mu…..amiin……..”
Tangerang Maret2009 - EAR
Daftar Pustaka : - Al Quran Al Karim, Pusaran Energi Ka’bah karya Agus Mustofa, Minhajul Abidin karya Al-Gazali