Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Munajat Rindu

31 Agustus 2010   15:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:33 202 0

Ada hembusan angin membelai lembut menelusuri pori

Ketika jendela itu kubiarkan terbuka

Semilirnya  melambaikan gamis putih yang terjurai  pasrah

Aroma ‘mukhallat’ menyeruak harum

Memapah langkah jiwa dalam keheningan

Hati yang lesu terpekur tunduk di pematang kepasrahan

Memeluk jiwa yang terkungkung jerat wewangian fana

Menggenang dalam kelopak cairan dosa dan dosa

Menetes dalam penyesalan

Yaa Rabb …….

Hambamu dalam larut kemaksiatan

Sujudkupun terkontaminasi hasrat-hasrat sesaat

Terlalu terang kegelapan itu menyinari

Ampuni ..Yaa Ghoffar ….

Hambamu yg sering melupakanMu

Lalai memenuhi perintahMu

…………

Terimakasih Yaa Rahman… Yaa Rahim …

Kau bentangkan kembali Shiraatal mustaqiim

Terimakasih Yaa Aziz ….

Telah kau kembalikan kembali air mata yang telah lama menghilang

Akupun telah lupa kapan terakhir kali menghiba memohon ampun

Yaa Muqollibal qulubi sabbit Qalbi ……

Terimakasih telah Kau balikkan kembali hati ini dalam pelukan rindu pada-Mu

Yaa Rabb …..

Ibadahku tidak ada artinya tanpa Rahmat-Mu

Rahmatilah …….. Yaa Rahman

Ridloilah ……..

Berikanlah kesadaran akan yang hak, ketika hatiku condong dalam murka-Mu

Yaa Illahi Rabbi

Aku berlindung kepada-Mudari godaan syaitan beserta para pengikutnya

Peluklah aku dalam cinta-Mu

Satukanlah bersama para pecinta-Mu, kekasih-Mu

Agar mampu mencintai-Mu seperti yang kau tetapkan

Yaa Illahi Robbi …… Karena cintaku pada-Mu Luluskan untuk ku bangun Kerajaan Cinta Untuk para pecinta ‘cinta’ Cinta kepada-Mu

Dan

Karena-Mu

…….

.

‘Negeri Seribu Cinta’

EAR 310810 Ciputat

Syair dan Puisi lainnya :

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun