Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Belajar Menikmati Hidup ...?!

26 Desember 2009   18:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:45 825 1

(Ngobrol sama Ustadz Kampung)



“ Tadz…,gimana sih cara kita ngebersihin hati dari dendam, benci, kecewa, rasa gasukadan …… segala yang ngganjel di hati deh… “ tanyaku pada suatu kesempatan

“ Memangnya ada apa ?” jawabnya malah balik tanya

“ Yah… capek rasanya punya perasaan seperti itu “

“ Benci, dendam, kecewa, rasa keluh kesah dan lain sebagainya, perasaan seperti itu tidak bisa kita hilangkan, tapi semuanya bisa kita kendalikan.’

“ Kenapa ga bisa di hilangkan tadz ?”

“ Allah sendiri yang menginformasikan dalam Qs.Asy Syam (91) ayat : 8,bahwa Allah telah mengilhamkan kedalam jiwa kita (jalan) kefasikan dan ketaqwaan, artinya didalam diri ini memang sudah tersimpan potensi-potensi keburukan dan kebaikan, tinggalmana yang lebih kuat pengaruhnya, mana yang akan kita pilih .”

“ Sekarang bagaimana caranya supaya pengaruh ketaqwaan yang lebih dominan ?

“ Meminimalisasikankeburukan (dosa), memperbanyak kebaikan dalam bingkai ibadah dari syariat hingga bermasyarakat “

“ Caranya …?”

“ Untuk melawan keburukan dalam jiwa, terlebih dahulu kita harus tahu siapa sponsornya ….”

“ Maksudnya sponsor …?”

“ Yah …. Keburukan punya sponsor …yang tiada lain sponsornya adalah syetan (Sifat-sifat yang bertentangan dengan kehendak Tuhan), berat sekali kita melawannya……”

“ Maksud Ustadz…kita ga bisa melawannya gitu..? lanjutku

“ Coba kita perhatikan,dia bisa melihat kita sedangkan kita ga bisa, dia bisa menyusup kedalam relung kedalaman hati bahkan kesetiap aliran darah kita, kedalam pikiran kita, dll, dll, sedangkan kita…?,nah untuk melawannya ada satu cara yang ampuh ….”

“Apa tuh Tadz ?”

“Kita berlindung kepadaAllah….dengan ikhlas ”

“ Kenapa dengan ikhlas tadz ?’

“ Karena syetan tidak akan mampu memasuki wilayah‘ikhlas’ ,….sesuai ucapannya di Qs.Shad (38) ayat: 82-83‘ …demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya.Kecuali hamba-hamba-Mu yang Mukhlis (ikhlas) diantara mereka ‘”.

“ Jadi saat kita merasakan kebencian atau ketidak sukaan, kita harus ikhlas menerima, gitu tadz …?”

“ Ya ……” sambil mengangguk-anggukkan kepala …

“ Gimana caranya tuh Tadz…?

“ Begini …ya….” Dia merubah sedikit posisi duduknya, lalu dia melanjutkan

“ Rasa benci, dendam, ketidak sukaan, emosi…dan lain-lain pada dasarnya adalah ketidak cocokan hati dengan apa yang diharapkan hati, maksudnya saat perasaan itu muncul, hati tidak menerima, menolak,…..saya ambil satu contoh…..pernah naik bis kota ?

“ SeringTadz..”

“ Jam 12 siang,matahari terik, didalam bis berdesakan, jalanan macet….apa yang kamu rasakan ?

“ Sering tuh Tadz seperti itu,….panas, keringat banyak, lengket…pokoknya gak nyaman lah …..pengennya cepet2 sampe tujuan “

“ Kenapa seperti itu ………? karena suasana yang ada tidak cocok/sesuai dengan yang diharapkan,…artinya hati menolak ,…..coba sekarang bandingkan dengan…….pernah denger orang mandi uap atau mandi sauna ?

“ Pernah tadz..”

“ Nah suasana mereka diruangannya ga jauh berbeda dengan yang didalam bis, …, tapi mengapa mereka malah menikmatinya, …..bahkan untuk itu mereka beranibayar mahal, …kenapa ?, karena memang suasana itu yang dicari, klopdengan hati, tidak ada penolakan.”

“ Untuk bisa menerima sesuatu yang bertentangan dengan hati, gimana tuh Tadz…”

“ Ada beberapa bagian yg harus kita perhatikan, pertama : belajar menikmati….

“ Gimana menikmati sesuatu yang menyakitkan atau yang tidak cocok dengan hati ..?

“ Kalau tidak dinikmati kan sudah merasakan hasilnya ..’capek’ ….,sekarang .. terima saja …. Perintahkan hati untuk menerima semua keadaan …karena memang sudah terlalui…. Nanti tubuh dan jiwa kita yang akan menyesuaikan dengan keadaan itu ….perlu kesabaran yang cukup ..”

“Dalam prakteknya gimana Tadz …..”

“ Satu contoh …. Kalau kita merasakan kedinginan yng kuat diruangan yang ber-AC, coba jangan dilawan rasa dingin itu, semakin kita menolak akan semakin menggigil,….. ikuti saja rasa dingin itu, nanti suhu tubuh kita yang akan menyesuaikan, ….. bila sudah merasakan adanya rasa hangat menyeruak…, itu awal yang bagus …”

“ Yang kedua Tadz…? Lanjutku sudah ga sabar .

“ Mohon Ampun sama Allah …. Istigfar … bertobat …. “

“ Koq … nyambungnya ke tobat Tadz ? heran ku.

“ Buka QS.99 ayat 7 & 8,maksudnya …kebaikan dan keburukan yang kita rasakan adalah hasil dariapa yang telah kita perbuat dimasa lalu……….banyak hal yang menurut kita wajar adanya tapi menyakitkan orang lain atau menyentuh sisi-sisi harga dirinya, hal-hal seperti itu yang kita terkadang tidak merasa berdosa..”

“ Maksudnya …?

“ Saat kita mengalami hal yang menyakitkan atau merugikan ……. Lemparkalah energi prasangka dalam pikiran kita kedalam diri kita sendiri …. Istilahnya ‘Introspeksi’ ….., kita kecopetan atau kena jambret …. Jangan-jangan kita telah menjambret orang, walau kita tidak secara nyata menjambret tas atau barang orang tapi mungkin kita pernah tidak menyadari ..menjambret perasaan orang, menjambret hak-hak bicara orang atau yang lainnya …. Disinilah hal paling sulit yaitu mengkui dosa dan kesalahan sendiri, biasanya kita kalau terjadi sesuatu masalah atau musibah seringnya menyalahkan orang lain“berhenti sejenak

“Disinilah perlunya kita bertobat, memohon ampun, sekaligus perbaikan diri dengan introspeksi, yang peranannya sungguh luar biasa untuk melemahkan keegoan emosi…”

“ Ini hanya dari beberapa sisi saja ……. Masih banyak cara untuk menentramkan hati …. Saya mau pamit dulu, lain waktu kita lanjutkan, kebetulan ada janji sama Ustadz kampung sebelah”seraya berdiri mau bersalaman

“ Sebentar Tadz …. Kesimpulannya dulu Tadz ..! paksaku

“ O..ya..” dengan suara rendah sambil kembali duduk

“ Ridlo dan Ikhlaslah atas apa yang sudah terjadi sama kita niatkan karena Allah, maksudnya …. Kalau kita sedang jalan tiba-tiba ada batu nyasar kena jidat….., kita maki-maki, mencak-mencak tidak menerima, jidat udah benjol, kita ngdumel tetep benjol juga kita ridlo pun benjol , kalau sama-sama benjol mendingan kita ikhlaskan saja, ridlo saja karena Allah , namun jangan pasrah begitu saja ….. untuk kedepannya kita usahakan agar tidak terjadi hal yang sama …. Terus….

“ Mohon Ampunlah kepada Allah atas segala dosa, akuilah ……”

“ Sebenarnya masih panjang, untuk sementara itu dulu ….. Insya Allah nantikita lanjutkan ……Assalamualaikum ….. “

……………….

Pak ustadz pun menghilang dibalik kegelisahan yang mulai memudar ……..

Yaa…. Allah …. bimbinglah………



Rumah Sahaja

Ciputat Mei09 - EAR

Catatan lain : "Ngobrol sama Ustadz Kampung"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun