Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Receh yang Tercecer

16 November 2011   01:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:37 47 0
Aku melihat seorang anak memungut receh di simpang lampu merah,

ingin kutuntun sang anak itu ke tepi jalan dan kubawa berlari dalam pelukan kehangatan yang pasti.

Aku juga melihat receh di onggokan plastik di balik gunung sampah,

ingin kusapa mereka dengan senyuman yang pasti.

Aku juga melihat receh di balik pabrik yang menjulang,

ingin kuhibur mereka dengan harapan yang pasti

Aku juga melihat pencari receh menyeberangi lautan dan pulau,

ingin kukejar mereka dengan dambaan  yang pasti.

Aku juga melihat receh tercecer di tiap tambatan perahu para nelayan di pesisir

ingin kubelai mereka seperti sejuknya hembusan  angin yang berdesir, pasti,   pagi dan petang

Aku juga melihat receh tercecer d tepian  pematang sawah pak bu tani,

ingin kubuai hati mereka seperti hembusan angin yang  meliuk-liukkan bulir-bulir padi, pasti,  pagi dan petang

Pulaun Lombok di pagi hari, 16 November 2011

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun