Suatu ketika di penghujung Desember 2013, penulis menelusuri aktifitas produktif perempuan berusia 80 Tahun yang bernama Suleha. Bagi masyarakat kelurahan penggoli Suleha adalah seseorang yang tidak asing sebagai pembuat ‘minyak telur’ tak berlabel dan sebagai seorang guru mengaji. Sejak tahun 1958 suleha telah memulai usahanya sebagai pembuat ‘ minyak telur ‘ yang mempunyai khasiat menyembuhkan berbagai penyakit luar dan dalam tertentu. Dari penuturannya, minyak telur ini adalah ramuan turun temurun yang ia peroleh dari ibunya yang bernama Kaderiah di Desa Wellang Pellang puluhan tahun yang lalu dan Minyak Telur itu telah mulai di buat kurang lebih 100 tahun silam. Dalam perjalanannya, Suleha adalah generasi kedua yang mempertahankan ramuan ‘ Minyak Telur ’ sampai saat ini.