Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Pergulatan Identitas Dalam Roman Bumi Manusia

23 Desember 2013   17:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:34 61 2

Bumi Manusia merupakan sebuah roman fenomenal yang ditulis oleh pengarang terkenal asal Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, karya ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dunia, sebuah pertanda bahwa Bumi Manusia mendapat apresiasi yang sangat luas dari para penikmat sastra, atau mereka yang sekadar iseng terhadap sastra, roman ini ditulis saat Pramoedya Ananta Toer dipenjara di Pulau Buru, dalam menuliskan karyanya, Pram tak asal berimajinasi, akan tetapi ia juga melakukan pendalaman fakta lewat diskusi dengan beberapa orang yang bisa ia jangkau pada saat itu, Bumi Manusia pada dasarnya tak sekadar karya sastra belaka, lebih dari itu karya ini merupakan bentuk kritik perlawanan terhadap rezim otoriter orde baru, sebagaimana diketahui, orde baru memanfaatkan kekuatan militer untuk melakukan pembungkaman terhadap segala bentuk kritik yang dialamatkan kepada rezim ini, dalam suasana seperti ini, sastra menjadi “tempat pelarian” untuk melakukan kritik dalam bentuk lain terhadap rezim, walaupun telah lahir dalam bentuk roman, karya ini tetap pernah mengalami pelarangan untuk beredar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun