Saat ini, media massa dan media sosial ramai membicarakan kasus dugaan tindak pelecehan seksual Sitok Srengenge terhadap mahasiswi RW. Saya tidak kenal Sitok Srengenge. Mendengar namanya pun tidak pernah. Ya, saya memang kuper dengan dunia sastra. Saya tidak peduli dia dari Komunitas Salihara, yang akrab dengan stereotype islam liberalnya. Bukan pula karena saya seorang aktivis HAM perempuan yang kritis. Saya tertarik mengikuti perkembangan kasus karena empati sesama perempuan yang pernah menjadi korban pelecehan seksual.