Tulisan ini bukanlah tulisan sikap resmi dari anis mata dan kader PKS untuk Prabowo, tetapi tulisan ini adalah kumpulan tulisan pernytaan sekaligus harapan untuk PKS kedepan.
Tifatul Sembiring, Mardani, Fahrihamzah dan masih banyak tokoh-tokoh PKS lain yang dengan tegas mengatakan bahwa, sekalipunPprabowo-Hatta tidak menjadi Presiden mereka akan tetap bersatu dalam kubunya.
Hal ini tentu menjadi angin segar ketika begitu banyak pecah belah idealisme dan tujuan berbegara dimana-mana.
Bahkan pada pernyataanPrabowo yang cukup "menghebohkan" atas tafsiran mengundurkan diri tersebut, Anis Mata menjadi terdepan dalam menegaskan apa maksud dari pernyataan Prabowo tersebut.
Anismata mengatakan, bahwa pernytaan prabowo tersebut adalah dampak dari rasa “DISTRUST” yang sudah cukup menghawatirkan.
Harus betul butuh pehaman yang baik untuk menanggapi sikap Prabowo tersebut, sikap itu terjadi ketika kecurangan berjalan dengan begitu mulus dan dibiarkan oleh penguasa dan pongusaha.
PKS tegas akan tetap menolak kedzoliman dan tata aturan yang "amburadul", tata aturan yang membenarkan norma-norma yang salah.
PKS akan berada di shof terdepan untuk menggagalkan pelarangan perda syariah, pelarangan untuk menegakkan hukum-hukum agama, terdepan untuk membenarkan yang seharusnya tidak disalahkan atau bahkan sebaliknya.
Negara ini sudah terjajah, maka tidak akan mungkin negara ini harus dijajah lagi oleh bukan bangsa lain, tapi bahkan oleh bangsa sendiri yang terlanjur tidak sadarkan diri.
Selama waktu belum berakhir, selama nafas masih diberi waktu, maka perjuangkan hak-hak itu pada prosedur yang sudah disediakan, MK adalah proses akhir itu.
Kader militan yang bertebaran itu akan bergerak bukan karena manusia yang ditokohkan atau koalisi yang sudah dibangun, tapi karena menegakkan mana yang benar dan mana yang salah.
lima tahun kedepan adalah lima tahun yang berat ketika negara ini terjajah oleh rakyatnya sendiri.
kemenangan itu milik siapa saja, tapi kemenangan itu adalah milik kepada yang benar.