Pesta rakyat yang seharusnya dipenuhi sukacita, menjadi menegangkan dan penuh duka karena nafsu untuk berkuasa. Pendukung kedua kubu presiden saling serang. Makian, fitnah, dan provokasi dilontarkan. Ruang perbincangan kita tercemar. Tak ada lagi kerukunan. Toleransi antar masyarakat yang berbeda agama dan suku menipis, lalu semakin tajam karena perbedaan pilihan presiden. Sampai kapan kita begini?
KEMBALI KE ARTIKEL