Mohon tunggu...
KOMENTAR
Drama Pilihan

Andai Kita Disatukan, Tidak Diduakan (6)

5 Mei 2018   19:33 Diperbarui: 5 Mei 2018   22:48 788 2
Sudah lebih dari dua minggu. Ryan belum juga melapor untuk melakukan cek darah. Sindi juga tidak terlalu memperdulikan itu, karena ia memang merasa lebih baik Ryan yang menghindar dibanding dirinya. Ia juga canggung untuk bertemu dengannya lagi. Tiba-tiba William menghubungi Sindi, menyuruhnya untuk datang ke rumah.
Sindi : (Senyum) Ngapain?
William : Oleh-oleh ini aku kasih ke orang lain saja, atau gimana? (canda)
Sindi : (Menepuk dahinya) Oh ia, aku baru ingat!
William : Tumben. Kau sepertinya akhir-akhir ini sering lupa. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri, Sin! Ambil beberapa hari untuk istirahat, refreshing.
Sindi : Tak enak refreshing sendirian
William : Mau ditemani?
Sindi : Emm...
William : Mau nggak? Aku free weekend ini. Mia sedang sibuk mengurus pekerjaan yang tertunda karena cuti nikah kemarin.
Sindi      : (Tersentak bahagia) Oke deh kalau begitu.
William  : Baiklah. Tentukan kita mau kemana ya. Tapi pergi pagi pulang malam.
Sindi      : Yah.. nggak asik donk. Cape-capein badan saja!
William  : Yah, nggak mungkin kan aku ninggalin Mia sendirian di rumah. Mau nggak? Atau kita pergi bareng dengan ibu dan bapak?
Sindi      : Kita dua saja. Nanti ibu marah lagi kalau aku minjam kamu buat jalan-jalan.
William  : Kamu lebih takut sama ibu atau Mia? (Canda). Baiklah kalau begitu, hubungi aku nanti kalau sudah pasti.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun