Lailatul qadar, dalam banyak riwayat disebutkan sebagai malam turunnya Alquran dari Lauh Mahfud ke alam dunia. Baru kemudian, dari alam dunia  diwahyukan oleh malaikat Jibril secara bertahap kepada nabi kita Muhammad SAW. Seringnya kita lihat, oleh masyarakat muslim, peringatan turunnya Al-Quran sering diadakan pada malam 17 Ramadhan pada setiap tahunnya. Ini mengacu pada proses Nabi Muhammad menerima firman Allah dari malaikat Jibril.
Selain itu, para malaikat mendapat jobless dari Allah SWT juga pada malam lailatil qadar. Semisal, Jibril, Mikail, israfil, dan semua malaikat lainnya, tugasnya Allah titahkan dan mereka tahu sampai setahun kedepan (tibanya lailatut qadar lagi) pada setiap malam qadar. Makanya lailatul qadar merupakan malam yang benar-benar istimewa.
Semua masyarakat Islam yang beriman pasti merindukan malam lailatul qadar. Namun sayangnya, lailatul qadar adalah rahasia Allah yang manusia tidak dapat mengetahuinya kapan terjadi. Hanya orang-orang tertentu, yang menjadi pilihan Allah akan diperjumpai dengan malam tersebut.
Namun demikian, sejumlah literatur Islam memaparkan banyak catatan mengenai lailatul qadar yang lazimnya, disebutkan, jatuh pada malam ganjil di bulan Ramadhan, khususnya pada malam 10 terakhir. Semisal di malam 21, 23, 27, dan seterusnya.
Karena itu, jangan heran, jika pada malam 10 terakhir banyak masyarakat Islam yang mulai mememuhi Masjid-masjid guna mendapat malam yang mulia tersebut.
Meskipun lailatul qadar sifatnya rahasia, kita bisa saja berikhtiar untuk mendapati malam tersebut. Atau setidaknya berusaha untuk melakukan suatu amaliah sebagai wujud penghambaan diri kepada Allah di malam tersebut. Yakni dengan cara beriktikaf di masjid-masjid dan shalat sunnah lailatul qadar pada setiap malam 10 terakhir. Strategi ini perlu ditempuh, sebab beribadah di malam lailatul qadar sama dengan ibadah yang dilakukan selama 1000 bulan. Atau dengan istilah lain sebanding dengan ibadah seumur hidup.
Cara melakukan shalat lailatul qadar sangatlah sederhana. Diawali dengan niatnya, dan kemudiannmelakukan rukun shalat sebagaimana biasa. Hanya saja setelah membaca surat Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali. Dan ketika siap shalatnya, kita dituntut untuk membaca istigfar sebanyak-banyaknya.
Semoga kita mendapatkan malam lailatul dan dapat melakukan suatu amal ibadah pada malam tersebut. Mudah-mudahan juga, predikat taqwa yang Allah janjikan untuk orang yang ikhlas beribadah di bulan Ramadhan juga kita dapatkan. Amiin.