Kedua jenis bus way ini jelas merupakan angin segar bagi para pekerja yang sering mendapat shift malam hari. Pasalnya, kriminalitas semakin tinggi, mereka sering dilanda was-was jika berada dalam perjalanan. Bukan hanya masalah copet dan jambret, tetapi juga menghadapi perampokan dan pembunuhan seperti yang dilakukan begal. Karena itu, keberadaan Amari dan Andini dapat meningkatkan keselamatan para pekerja.
Memang Amari baru tersedia secara terbatas di koridor tertentu. Misalnya koridor 2 (Pulo Gadung-Harmoni), koridor 5 (Ancol-Kp Melayu), koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni) dan koridor 10 (Cililitan-Tj Priok). Empat koridor itu melewati perkantoran, pusat perbelanjaan, tempat wisata dan perumahan, sehingga benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.
Jumlah bus yang dikerahkan adalah 66 buah dengan durasi waktu setiap 10 menit tiba di halte, untuk waktu sebelum 24.00 WIB. Sedangkan interval waktu setiap 15 menit hanya pada 12.00WIB-0100 WIB. 20 menit untuk dini hari antara 24.00WIB-04.30 WIB. Jadi, penumpang tidak perlu menunggu lama kedatangan bus-bus tersebut.
Keberadaan Amari dan Andini jelas sangat menguntungkan dan patut disyukuri oleh para pekerja. Bus way ini juga menarik tarif yang sama seperti halnya pada siang hari, yaitu Rp 3500,- saja. Bayangkan jika kita pulang larut, terpaksa naik taksi karena takut naik angkot atau omprengan yang beroperasi di jalan-jalan. Tarifnya lebih mahal daripada naik bus way.
Satu hal yang menjadi catatan, perlu ada penjagaan keamanan ekstra di halte bus way maupun di dalam bus itu sendiri. Siapa tahu ada penjahat yang nekad melakukan kriminalitas karena putus asa tidak mendapat mangsa di jalan raya.