ketika lembayung mulai menggoda malam
kau resah dalam diam
kelabu matamu tak juga menembus masa depan
sedangkan aku telah payah berjalan
dan kau masih bermain dengan desau angin dan rinai hujan
"Camar-camar itu selalu terbang dan kembali," katamu
padahal sayap-sayapku sudah melayu
diterpa badai gelombang rindu
ah, kau tak tahu hatiku terserak di antara butir-butir pasir itu
timbul tengelam bersama batu yang membisu
mengucap selamat jalan dengan hati yang pilu
di saat kau sadari senja telah berlalu
aku sudah tidak di sisimu
melayang bersama waktu