Farhat Abbas diajukan sebagai Calon Wakil Bupati Bogor yang akan mendampingi Nurhayanti. Perlu diketahui, Nurhayanti ini sebelumnya adalah Wakil Bupati Bogor Rahmat Yasin, yang telah dijebloskan KPK ke penjara karena korupsi. Mereka berdua dulu diusung oleh PPP. Dengan ketidakhadiran Rahmat Yasin, diperlukan calon untuk mendampingi Nurhayanti. Sedangkan nama Farhat Abbas diusulkan oleh PPP kubu Djan Faridz.
Dua nama lain yang juga diajukan sebagai Cawabup mendampingi Nurhayanti. Pertama adalah Ade Munawaroh, dari PPP kubu Rommy. Ade sebenarnya adalah adik kandung dari Rahmat Yasin. Sementara satunya lagi adalah Momon Permono yang berasal dari partai Demokrat. Memang Demokrat termasuk partai koalisi yang dahulu turut mengusung Rahmat-Nurhayanti. Demokrat menyumbang 28 persen suara, setara dengan 14 kursi DPRD Tk II. Selain Demokrat, pengisi koalisi adalah Golkar versi Agung Laksono.
Berdasarkan kesepakatan, jabatan Bupati menajdi hak PPP yang memiliki suara terbanyak. Sementara jabatan Wakil Bupati adalah jatah partai koalisi. Jika Farhat Abbas juga berasal dari PPP, maka berarti tidak memberikan peluang kepada partai koalisi. Hal inilah yang masih menjadi bahan pertimbangan disetujui tidaknya Farhat Abbas menjadi Cawabup Nurhayanti dan menjadi pembahasan PPP dengan partai koalisi.
Peluang Farhat Abbas sebetulnya tidak begitu besar. Ia kalah populer dengan Ade Munawaroh yang jauh lebih berpengalaman dalam bidang politik. Soal kefiguran, bisa saja Farhat Abbas lebih terkenal secara nasional karena gemar melakukan tindakan kontradiktif. Tetapi di Bogor, masyarakat lebih mengenal Ade Munawaroh karena kiprahnya di partai. Ade adalah tokoh muda yang potensial dibandingkan Farhat Abbas. Apalagi kepribadian Farhat Abbas mendapat nilai negatif di mata masyarakat. Jika Farhat Abbas menjadi Cawabup mendampingi Nurhayanti, malah bisa menyebabkan suara PPP terjun bebas.
PPP harus selektif dalam memilih Cawabup kali ini. Kalau salah pilih, ini akan mengancam eksistensi PPP dalam pemerintahan Daerah Bogor yang selama ini didominasi oleh partai berlambang bintang tersebut. Partai-partai lain juga tengah bersiap-siap merebut simpati masyarakat Bogor. Ada PDIP dan PAN yang juga cukup kuat. Namun dua partai ini belum mengajukan nama secara resmi.