Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Dul, dan Sepotong Nyawa

11 September 2013   10:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:03 380 0
Silih berganti tayangan di media elektronik memberitakan kecelakaan lalulintas dijalan raya. Kendaraan yang seharusnya menjadi alat transportasi nyaman untuk pergerakan manusia tetapi malah menjadi alat pembunuhan bagi dirinya sendiri dan manusia lainnya. Bertubi tubi kasus cucuran darah bertaburan dijalan raya. Beberapa contoh kasus yang menggetarkan media, seperti kasus Afriani yang habis dugem menabrak anak anak yang tanpa dosa berjalan di trotoar dekat tugu tani sepulang bermain bola di taman Monas. Belum hilang dari ingatan kita saat melihat tayangan Rasyid Amrullah anak Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang mengemudikan mobil BMW X5 yang menabrak Daihatsu Luxio di Tol Jagorawi menyebabkan dua orang tewas dan tiga orang luka luka. Bus Giri Indah yang masuk jurang di Cisarua dan menabrak mobil pick up yang menyebabkan 18 nyawa melayang. Dan dalam minggu ini kembali kita terhenyak menyaksikan Dul anaknya Ahmad Dhani yang baru bersusia 13 tahun mengendarai mobil Mitsubishi Lancer menabrak pembatas jalan sehingga masuk kearah yang berlawanan dan menabrak Daihatsu Grand Max dan Toyota Avanza dan menyebabkan 6 orang tewas dan beberapa luka parah.

Ini hanya beberapa tayangan kecelakaan yang mudah untuk diingat, tetapi keadaan ini adalah kejadian yang boleh dikatakan saban hari terjadi di Indonesia, bukan hanya pada kendaraan mobil tetapi kendaraan motor dan pejalan kaki tidak kalah tingginya tingkat kecelakaannya di Indonesia. Begitu murahnya harga sepotongnyawa di Negara kita.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun