Sejak kelompok penebar berita hoaks berkonten suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), Saracen diciduk polisi, para pemesan seakan tiarap. Konsumen yang memanfaatkan jasa 'pabrik' berita hoaks berkonten SARA ini seakan bungkam. Mereka tidak lagi dengan leluasa memesan berita hoaks untuk kepentingan politik menyerang kompetitor. Hal itu tidak hanya karena 'pabriknya' sudah (dipaksa) tutup, tapi juga karena para pemesan sengaja ingin menghindar dari kemungkinan diduga sebagai otak intelektual di balik kelompok Saracen ini.
KEMBALI KE ARTIKEL