Mungkin para penerima beasiswa rokok tersebut tidak sadar, bahwa mereka sesungguhnya sedang diperalat oleh pengusaha rokok. Uang yang mereka terima jelas-jelas berasal dari uang Haram dari perusahaan yang membunuh perlahan orang Indonesia. Mahasiswa berprestasi penerima beasiswa rokok tidak berpikir sampai disitu, bisa dibilang IPK tinggi namun pemikiranya dangkal. Termasuk mahasiswa kesehatan (kedokteran, keperawatan, kesehatan masyarakat, dll) si penerima beasiswa rokok yang mau dibodohin pengusaha rokok. Menyarankan orang untuk tidak merokok, namun sendirinya kuliah dengan menggunakan uang haram hasil penjualan rokok. Ibarat orang bodoh yang menjilat ludah sendiri.
Yang lebih lucu lagi sekarang Perguruan Tinggi atau sekolah yang seharusnya mencetak generasi bangsa yang bisa membawa Indonesia kedepan lebih baik malah ikut berkontribusi menghancurkan generasi bangsa dengan mengizinkan pengusaha rokok "mengiklankan" produknya dilingkungan kampus berkedok beasiswa. Apakah ada permainan didalamnya? saya tidak berani berkomentar, mungkin hanya petinggi dari perguruan tinggi tersebut yang bisa menjawab. Saya heran apa maksud perguruan tinggi atau sekolah tersebut memberi pintu beasiswa rokok masuk ke kampusnya? Lembaga pendidikan loh.. Seharusnya perguruan tinggi atau sekolah itu paham bahwasanya beasiswa rokok merupakan BUKAN beasiswa pendidikan, silahkan cek di web kemdikbud, dikti, dikdasmen, apakah mereka pernah posting beasiswa rokok? Saya lihat tidak ada.
Semoga kedepan semuanya sadar, baik siswa, mahasiswa, maupun lembaga pendidikan bahwasanya beasiswa rokok adalah iklan terselubung dari para pengusaha rokok untuk mempertahankan status Quonya. Tidak mudah diperalat oleh segelintir orang yang memperkaya diri melalui perusahaan yang jelas-jelas sudah memberikan kontribusi buruk terhadap bangsa. Semoga Bermanfaat. Selamat Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Bebaskan generasi bangsa Indonesia dari ROKOK!