Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Razia Motor Pelajar Bukan Solusi

16 September 2013   08:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:50 180 0
Pasca kecelakaan mobil yang melibatkan Dul anak bungsu Ahmad Dhani, direspon oleh pihak kepolisian dengan gencar menggelar razia pelajar yang mengendarai kendaraan bermotor. Hasilnya puluhan pelajar terjaring dalam operasi tersebut. Pelajar bersepeda motor paling banyak terjaring.

Memang, para remaja ini melanggar undang-undang yang berlaku di Indonesia. Namun bukan tanpa alasan para pelajar ini memakai kendaraan bermotor khususnya motor. Rata-rata dari mereka menggunakan kendaraan bermotor untuk menghemat ongkos. Karena tidak ada moda transportasi yang bisa mereka tumpangi sampai sekolah. Meskipun ada mereka harus berganti moda beberapa, kali yang ujung-ujungnya mahal di ongkos. Alasan itu juga yang dipakai orang tua yang memfasilitasi dan mengijinkan puytra putri mereka mengendarai kendaraan bermotor.

Keadaan seperti ini pun direspon oleh produsen kendaraan bermotor.  Dengan uang muka yang terjangkau masyarakat bisa membawa pulang kendaraan bermotor. Sementara pemerintah seakan tidak tanggap dengan permasalahan.

Dengan demikian respon pemerintah yang langsung menggelar operasi  lalu lintas buat pelajar kurang tepat. Pelajar pemakai motor berkurang namun permasalahan ekonomij keluarga bertambah. Bisa dibandingkan, uang 10.000 rupiah hanya untuk sekali jalan jika mengunakan transportasi umum dan 3-4 hari jika untuk beli bbm untuk motor. Tanpa pemikiran yang sulit pasti moda motor yang akan dipilih.

Perlu perbaikan menyeluruh. Yang urgent adalah perbaikan mental para pemimpin negeri ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun