KPK mau bangun gedung baru, emang sudah urgent banget ya, sampai sampai begitu banyak penyumbang. Dari pedagang kaki lima sampai anak band, Charlie Setiaku. Prasangka baik saya DPR masih mengaji urgensi pembagunan gedung baru KPK. Kalau belum penting banget, mending dana pembangunannya buat yang lain. (Dikorupsi dulu, misalnya). Atau DPR mau balas dendam karena pembangunan gedungnya terjegal, akhirnya dilampiaskan kepaa KPK.
Dana Pembangunan Gedung baru KPKÂ mencapai Rp 225,7 miliar (http://www.pikiran-rakyat.com/node/194005). Sedang anggaran dalam APBN cuma 60 - 80 M. Nah, atau mungkin ini kong kalingkong KPK dan DPR untuk mengeruk dana dari pihak ketiga agar dana mencapai kisaran 225,7 M? Seolah diciptakan konflik, biar ada yang simpati. Dan sandiwara berhasil. Sumbangan dari san sini mengalir ke KPK. (Logis nggak ya analisa seperti ini..??)
Kalau menurut saya, kinerja tidak selalu berhubungan dengan kenyamanan/kelayakan gedung. Seharusnya DPR bilang , "hei KPK, kalo ente bisa nuntasin kasus hambalang dengan cepat, ane hadiahi Gedung Baru". Jadi prestasi dulu baru minta apa aja pasti dipertimbangkan.
Buat para penyumbang pembangunan gedung baru KPK, mending dialihin aja sumbangannya buat membangun gedung sekolah dan membeli buku. Kan masih banyak banget tuh daerah daerah yang gedung sekolahnya nggak memadai, buku bukunya tidak ada. Rasanya kok lebih bermanfaat.