Tanaman nagasari adalah nama tumbuhan yang baru pertama kali kami dengar ceriteranya dari nenek, saat ia menceriterakan tentang R. Sosrokartono, kakak kandung RA.Kartini, yang pernah tersohor dan terkenal di Bandung, sebagai seorang bangsawan Jawa, yang juga sangat terkenal di Eropah. Di Bandung sebagai tokoh spiritual, ahli pengobatan dan Kepala Sekolah Menengah, mendirikan perpustakaan serta sering dikunjungi Bung Karno, penduduk maupun warga Belanda di Bandung kala itu.
Maka saat adik ipar saya pernah mendapat tugas kerja di kota Rembang Jepara, Jawa Tengah. Kota yang sangat terkenal, sebagai kota pusat kerajinan dan kediaman R.A. Kartini, tokoh besar wanita yang dihormati di negeri ini. Sang adikpun langsung mendapat titipan untuk mencari dan mendapatkan bunga tersebut.
Istri saya, sebagai anak petani dan memang menyukai serta pencinta tanaman, meminta tolong kepada adiknya untuk dibawakannya tanaman nagasari dari kota itu, Jepara. Karena, pernah terceriterakan neneknya tentang bunga nagasari. Ceritera yang telah menimbulkan keinginan tahu dan ketertarikan, seperti apakah tanaman kembang nagasari tersebut?. Terutama pula, bunga tersebut merupakan salah satu bunga kesenangan ibu R.A. Kartini. Nagasari, disamping namanya menarik, seperti makanan jajan pasar, tentulah ”sesuatu” pula bagi RA Kartini.
Sebagai anak petani di Pengalengan, 40 kilometer di selatan Bandumg, baik orang tua maupun kakek neneknya tentu banyak mendengar dan menganggumi ketersohoran keluarga RA.Kartini, terutama para tua tua Bandung, di zaman tersebut, tentulah pernah mendengar, mengagumi nama R. Sosrokartono, kakak RA Kartini, yang lama tinggal dan ternyata betah tinggal di Bandung, kota yang indah, sejuk, dan geulis. R. Sosrokartono nama yang sangat terkenal, bangsawan Jawa, dengan reputasi sohor pula di dunia saat itu, seperti halnya pelukis terkenal Jawa Raden Saleh yang hidup hampir seabad sebelumnya.
Bung Karno, yang juga tinggal di Bandung ketika itu, sangat menghargai dan menghormati, kakak kandung RA. Kartini tersebut. Bung Karno, dan ia kerap mendatanginya untuk belajar bahasa, menjadi guru spritualnya yang pernah meramalkan kebangkitan Bung Karno. Kekhususan R.Sosrokartono, yang menarik perhatian adalah kemampuan menyembuhkan orang. Bahkan ia mendirikan Rumah Pengobatan, serta Perpustakaan, dan pernah menjadi Kepala Sekolah Menengah serta mengarang berbagai buku filsafat. Terkenal sebagai tokoh spritual Jawa, serta filsafat, dan kemampuan melihat masa depan. Saat itu, Bung Karno, dikenal sering mengunjunginya, disamping mengunjungi tokoh lain Pangalengan, yang melahirkan gagasan Marhaen Bung Karno.
Melalui ceritera ceritera kekaguman dan kehebatan R.Sosrokartono, kakak kandung RA. Kartini, serta sangat populer, sehingga banyak yang menulis tentang beliau. Kekaguman nenek istriku pada beliau ketika masih masih hidup, dikisahkan dan disinggung pula tentang bunga kesayangan RA Kartini, yaitu tentang kembang nagasari. Maka, teringat ceritera tersebut serta bertepatan dengan penempatan sang adik yang ditempatkan di Jepara, mengingatkan dan menimbulkan minat untuk mengetahui, dan mengkoleksi tanaman tersebut. Sebuah momen kebetulan dan peluang untuk mendapatkan tanaman tersebut.
Saat adik iparku kembali ke Bandung, memenuhi titipannya, ia membawa serta empat rumpun tanaman nagasari, nampaknya tanaman tersebut hampir seperti tanaman perdu, dengan daun seperti atau mirip daun kayu manis, atau bambu dengan warna hijau muda dan daun muda merah muda. Satu rumpun di berikan ke kakak ipar, tiga lainnya di tanam di halaman depan rumah. Sayang yang di bawa kakak mati, namun yang di tanam di halaman depan rumah tumbuh dengan baik, masih seperti tanaman semak. Sebelum membaca beberapa bacaan tentang nagasari, pertama melihat bentuknya, kuanggap tanaman ini adalah tanaman semak atau perdu, namun setelah membaca lebih banyak, ternyata tanaman ini mampu tumbuh hingga setinggi 20 meter, dan memiliki batang pohon yg cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan.