Tertebar Tertanam dalam Jiwa Raga.
Kala itu Kasih Merenung,
Sepi mencari Ibu yang Pertiwi,
Kehidupan tentram Berlangsung,
Sampai datang tamu Sana Sini.
Kasihku,
Mencari Ayah,
Ia lahir dari Ibu Pertiwi,
Ayahnya siapa ia tak tau.
Kekasihku Berjalan,
76 Tahun dengan tanpa Keraguan,
Tapi satu yang membenak di Kepala,
Apakah Benar kini Sungguh telah Merdeka?
Entahlah,
Kasihku Haus di awal Agustus.
Em (2021)