Rotasi waktu terus membawamu berlari jauh dari jarak pandangku. Kuhitung telah sewindu rasaku berlabuh pada sosok yang tak pernah bisa terganti di setiap garis waktu. Kepadamu; nun jauh di sana apa kabarmu? Lini masa sosial media tak lagi menjadi ajang untuk diam-diam memperhati lebih lama. Aku memilih menjauh, pudar dan menghilang dari peradabanmu. Aku gelagapan jika terus menerka-nerka artiku dihidupmu. Padahal pada nyatanya hilangku tak pernah menjadi sebab keresahanmu. Aku memaksa diriku untuk mundur dan tak lagi mengganggu segala cita-cita baik yang dahulu pernah kau ceritakan padaku. Aku sadar, perempuan sederhana yang selalu setia menjadi pendengar keluhmu, belum tentu kelak akan kau rengkuh menjadi pelengkap separuhmu.
KEMBALI KE ARTIKEL