Nomer Peserta: 33
*
Remang fajar mengintip dari celah retak rumahnya yang bercat usang termakan usia. Semalam ia biarkan dingin menyelusup paksa memenuhi ruangan sempit yang terisi sebuah divan reot dan kasur kapuk yang membatu. Dirumah sederhana yang hampir kena gusur itu, divan adalah salah satu benda favorit selain cangkir seng berukuran jumbo dan cermin kusam yang terpampang didinding yang kerap disambanginya seusai air wudhu subuh membasuh tubuhnya yang mulai renta. Kegagahannya masih tersisa ketika senyumnya menghiasi wajahnya yang keriput. Seragam berwarna hijau usang, topi dan sepatu boot kebanggaannya, membuat semangat pagi ini. Tapi fajar seperti memaksanya bergegas, melucuti seragam hijaunya dan berganti dengan seragam warna orange berresleting didada. Bukan untuk mengangkat senapan dimedan perang, senjatanya kali ini adalah sebuah sapu andalan. Pagi ini ada jadwal pembersihan kota.