Mohon tunggu...
KOMENTAR
Dongeng

The Curse Of The Star

8 Oktober 2012   15:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:04 99 0
***

Until the rebirth of the umpteenth times

Under sparkling of old stars whichwhatever it is

I will find you !

I will curse you !

I will kill you !

And make your being small particle

Until birth of the umpteenth stars

Until the end of thee emptiness

Until thousands years  not more than tomorrow

I will exterminate you !

If you couldn't be mine ! No one can have you too !

Thats my oath !

Thats my destiny !

(a pure jelousy curse from witch of star)

***

Adalah Argez seorang penyihir tampan yang terkenal di seluruh penjuru negeri. Angkuh dan tampan gabungan kombinasi yang cocok dengan penampilannya. Berwajah kokoh dengan tulang rahang tinggi rambut hitam lebat dan sedikit bergelombang.

Adalah Valent seorang pangeran dari negara kecil yang cukup sederhana, cukup manis walaupun tidak setampan Argez. Mereka bersahabat sejak kecil, tumbuh bersama dan sering meluangkan waktu bersama. Setiap senja mereka berdua selalu berkuda mengelilingi desa-desa di negeri kecil itu bersama-sama. Pangeran Valent lahir dari selir raja sehingga dia tidak berhak mewarisi tahta kerajaan mereka.

Adalah zelenira seorang putri prajurit perang dari desa Asva, rambut hitam sebahu ikal dengan tulang pipi tinggi dan senyum yang manis berkulit gading, namun begitu zelenira seperti kebanyakan gadis dari kalangan menengah di seluruh negeri. Dengan wajah cukup manis namun pasaran.

***

Pertemuan pangeran valent dan zelenira sangatlah sederhana dan lembut. Senja itu seperti biasa pangeran valent berkuda ke pelosok negeri, namun hari itu ia tidak ditemani Argez karena Argez terlalu sibuk dan ambisius untuk mempelajari sihir bintang, sihir tingkat tinggi yang memerlukan puluhan tahun untuk menguasainya.

Zelenira berencana pergi ke hutan terdekat untuk membuat semacam herbarium tanaman obat-obatan guna menyelesaikan pendidikan ketabibannya. Maklum dari kecil zelenira tertarik dengan ilmu pengobatan dari tetumbuhan. Tak terasa senja berganti malam dan zelenira tersesat dalam liukan jalan setapak hutan kecil itu.

Ohhhhh...perasaan aku dah lewat jalan ini ...kok..sepertinya lewat lagi...keluh zelenira

Aduh..gimana ini...hiks..hiks...zelenira mulai panik dan menangis

Sambil berjalan terseok-seok menyusuri jalan setapak ...

Samar dari jauh ada suara ketoplak kuda mendekat...

plok..plok..plok

zelenira menoleh ...ada sesosok lelaki penunggang kuda berwarna coklat mendekat.

Penunggang kuda menoleh saat jarak mereka sejajar dan cukup dekat.

Di pandangnya wajah gadis pucat, kalut, dan hampir menangis itu..sambil berkata

"wahai gadis apakah kau tersesat ?"

Ehhhmmm..iya tuan jawab zelenira lirih . Kiranya Tuan berbaik hati mengantarkan hamba kedesa Asva, pinta zelenira mengiba.

Hmmmm..baiklah , naiklah ke atas kuda ku, Pangeran valent memegang tangan zelenira dan mengangkat tubuh mungilnya ke atas kuda.

Tangan dingin zelenira menyentuh tangan pangeran valent. Ada getaran lembut yang tidak bisa dijelaskan pangeran valent, getaran lembut yang mampu membunuh waktu dan menjadikannya abadi.

***

Pertemuan Penyihir sakti Argez dan zelenira cukup semarak. Saat itu Argez sedang meninjau sebuah sekolah ketabiban yang cukup terkenal di seantero negeri. Hari itu dia menemani Ambrosia tabib paling terkenal di negeri itu, Ambrosia adalah guru terbaik sekolah zelenira.

Baik anak-anak hari ini adalah hari istimewa karena kita kedatangan tamu, tuan Argez silahkan...

Ambrosia mempersilahkan Argez ke depan podium. Argez naik kepodium dengan langkah tegap dan sedikit angkuh. Dia memulai pidatonya tentang hubungan ilmu ketabiban dan sihir.

Saat itu zelenira tertidur dibangkunya, maklum semalaman dia berkuda bersama pangeran valent mencari macam-macam jamur beracun yang bisa dijadikan obat salep.

Zelenira....zelenira..bangun...heh..bangun senggol mikela yang duduk disebelahnya...

hhhhmmmm...saut zelenira pelan

Bangun donk...kelas sudah mau usai tuh..buruan kita dapat tugas neh...

sambil malas zelenira membuka mata coklat almond nya yang jernih..

Tugas apa mikela...tanya nya

Itu..kita diwajibkan membawa tumbuhan sihir Barko dari hutan sekolah kita sebelum dua jam...dan dikumpulkan disini.

Ok..aku cabut duluan kata mikela

Iya deh duluan saja aku mau cuci muka dulu...jawab zelenira

***

Stelah dua jam berlalu semua murid telah kembali ke ruang kelas dengan membawa cabang tumbuhan sihir barko yang bisa mengeliat-liat bergerak kesana kemari.

Bagus anak-anak..kalian hebat sekali ucap Ambrosia bangga...

Siapa yang belum mendapat cabang pohon barko, angkat tangan???

Suasana kelas hening..tak ada suara...

hhhhmm...mungkin zelenira bu, ucap mikela lirih..., dia belum kembali dari hutan

Ohhhh...baik akan kucari kalau begitu sebelum gelap, anak itu agak mudah bingung kalau sudah sedikit gelap.

HUhhhh..akan kubantu gerutu Argez, anak gadis yang merepotkan...!!!

Argez menemukan seorang gadis terlilit cabang pohon sihir barko yang sedikit beracun...tangan kanannya terpuntir kebelakang...sedangkan tangan kiri mencakar cakar ranting itu. Ihhhh..kupikir  ranting ini mudah ditahlukan...ehhhh..bandel juga.

Itu semua salah mu sendiri gadis malas..kau tidur di kelas, jadi kau tidak tahu cara menjinakan ranting itu!!!...hardik hargez kesal .

ooohhh..aku minta maaf tuan Argez, kumohon lepaskan aku, tanganku mulai gatal terkena getah beracunnya.

Argez menyalakan segenggam rumput dan mulai mengasapi pohon itu, seketika lemaslah ranting-rantingya.

Belum juga zelenira terbebas sempurna dari ranting-ranting. Tangan Argez dengan kasar merenggutnya..

Dengar gadis tolol..lain kali kalau kau seperti ini lagi kutinggalkan saja kau di tengah hutan !!!! mata Argez melotot pada zelenira.

Silahkan saja penyihir galak..balas zelenira melotot, dan tak kalah galak. Aku tidak takut katanya..namun begitu kakinya gemetar, iya tahu pasti dia takut gelap.

Huh...!!!mata hitam Argez bertemu mata cokelat zelenira, dia tertegun dan tidak berkata apa apa. Mata terindah dan terjernih yang pernah dia pandang di seluruh negeri ada di depannya, hatinya tergetar.

Sejak saat itu Argez sering mengunjungi sekolah ketabiban zelenira

***

hari berganti dan minggu berlalu. Pada suatu saat pangeran valent berkuda dan bertemu dengan sahabat lamanya Argez. Mereka berbincang santai seperti biasa, lalu tiba tiba pangeran valent berkata. Wahai Argez sahabatku aku akan segera menikah. Wahhh..benarkah selamat kalau begitu, puteri siapa kah yang beruntung itu?. Hahaha...dia bukan puteri Argez gadis desa dari desa Asva.

Ohhhh..pasti dia sangat special haha..selamat kalau begitu aku pasti datang.

terimakasih sahabatku..sahut pangeran valent bahagia.

***

Hari pernikahan pangeran valent dan zelenira tiba, begitu banyak bunga, keceriaan serta manisan dimana-mana. Mereka semua berbahagia..larut dalam tarian dan nyanyian ceria khas upacara pernikahan.

Argez merasa bersalah karena datang terlambat ke upacara pernikahan sahabatnya. Hatinya sedang kacau balau karena selama 2 minggu ini dia tak bisa menemukan zelenira baik itu di sekolah maupun di rumah sakit tempat dia praktek. Matannya sendu hatinya terbelit kerinduan gundah yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Dia bergegas memasuki gedung upacara pernikahan pangeran Valent..

begitu memasuki gedung matanya terbeliak..dan berkata lantang Zelenira !!!!

zelenira menoleh ..dia melihat sosok Argez di ujung pintu..ekspresi wajahnya tak dapat terlukiskan.

Argez bingung apa yang akan dilakukanny cahaya dalam hatinya meredup dan menjadi gelap. Rasa cemburunya yang besar menutupi hati nya, hingga terucap kutukan dalam jeritan suasana pernikahan yang ceria menjadi gelap gulita. Zelenira menjerit dan menghilang menjadi seberkas debu, Argez melolong panjang terbang membumbung ke langit siang yang segelap malam.

***

Kutukan telah terucap

Jalinan benang kusut takdir terpaut

Jiwa jiwa nan lembut berkelit

Entah terlahir menjadi siapapun dan apapun

Aku kan tetap membunuhmu

dan menjadikan mu partikel debu

Hingga kau menjadi milikku dalam keabadian

(terinspirasi dari sebuah buku)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun