Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Tentang Harapan dan Nasib Pohon-pohon

13 Mei 2013   11:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:39 137 0

Jika Anda pernah mengunjungi kota Medan, mungkin Anda memperhatikan bahwa kota ini penuh sesak oleh ruko-ruko, papan reklame yang semrawut, dan gedung-gedung perkantoran, sementara hanya di beberapa ruas jalan protokol dapat dijumpai pepohonan besar. Minimnya RTH (Ruang Terbuka Hijau) ditambah dengan terus meningkatnya jumlah kendaraan bermotor telah mengakibatkan kualitas udara yang semakin hari semakin buruk. Setiap cuaca memanas, suhu udara menjadi begitu menyiksa akibat sedikitnya pepohonan yang menyumbang udara segar. Bahkan, menurut Dr. Ir. Hidayati, M. Si, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut di artikel tersebut, satu batang pohon tidak hanya mampu menunjang sistem pernapasan untuk dua orang, melainkan juga dapat menyerap emisi debu yang dihasilkan kendaraan. Bayangkan betapa besarnya fungsi makhluk Tuhan yang satu ini bagi manusia dan lingkungan di sekitarnya!

Namun, saat pohon-pohon itu membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk tumbuh besar, hidup mereka dengan begitu mudahnya dihabisi oleh oknum-oknum yang egois dan tak bertanggung jawab. Apakah itu adil? Bayangkan bagaimana reaksi pohon-pohon itu seandainya mereka segesit manusia! Bayangkan bagaimana respon mereka bila mereka mampu berbicara!

Meski begitu, masih patut disyukuri tidak semua orang seburuk itu.  Banyak individu seperti aktivis-aktivis NGO (Non-governmental Organization) serta lembaga-lembaga swasta lainnya yang terus memperjuangkan gerakan penghijauan dan pelestarian alam. Salah satu contohnya yaitu Bank CIMB Niaga yang aktif mendukung kegiatan pelestarian hingga memperoleh Indonesia Green Award di tahun 2012 dari Kementrian Kehutanan RI dan Kementrian Perindustrian RI. Melalui kompetisi menulis blog bertema "Nabung Pohon, Yuk!" tahun ini, Bank CIMB Niaga tampaknya juga bermaksud membangkitkan semangat penghijauan melalui tulisan yang mampu menginspirasi para pembaca di dunia maya.

Tema menabung pohon memang cukup menarik untuk dicermati. Kata informal "Nabung" tanpa awalan "Me-" tersebut pada dasarnya identik dengan kegiatan menyimpan uang, namun dikonotasikan dengan menggabungkan kata "pohon" di depannya. Ketika seseorang menabung,  sebenarnya ia memiliki harapan untuk mampu memenuhi kebutuhan dan menjamin kehidupannya kelak. Uang yang ia tabung juga lambat laun akan bertambah banyak. Demikian juga halnya dengan "menabung pohon". Apabila setiap orang menganggap menanam dan merawat pohon itu sama pentingnya dengan menabung uang, maka akan ada harapan kalau kehidupan di bumi ini menjadi lebih baik.

Mari bersama-sama mendukung gerakan penghijauan! Mulailah dengan menanam tumbuhan-tumbuhan kecil atau pohon buah dalam pot besar di halaman rumah atau di tempat dengan sinar matahari yang mencukupi. Dengan menanam pohon, niscaya kita tidak hanya memperoleh keuntungan untuk diri sendiri tapi keluarga dan orang-orang di sekitar kita juga dapat "memetik" kenikmatannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun