Kala kau memenangkan aku di masa itu
Kali ini kubiarkan menggenang, mengalir lamban, hangat melewati pelipis
Anganku sedang ingin merayakan impian yg tak mungkin lagi terulang
Aku pernah menemukan satu hari
Yang mana duduk di sampingmu adalah tenang
Seperti merasa pulang dan menemukan rumah untuk singgah
Kamu menjaga ketakutanku, kamu menjaga kekhawatiranku
Walau cerita yang cukup membuat dadaku terasa sesak
Setidaknya aku sempat menjadi sesuatu di hidupmu meski hanya sebatas diperlukan, bukan di pelukan.
Semuanya pasti akan mengecewakan pada waktunya
Datang hanya karena sepi, dan pergi karena sudah tak sehati
Dia masih hidup disana
Menukik tajam di alam bawah sadarku
Aku ingin mengingatnya sebentar saja
Seperti nafas yang kau tarik dalam-dalam lalu kau hembuskan perlahan
Aku pernah menjadi teduh, sebelum aku dipaksa berubah
Ikut menjadi hujan yang lebur pada pipiku sendiri
Sesekali, sedikit goresan ini hanya perlu diperlakukan selayaknya sisa air hujan
Lalu biarkan mengering perlahan
Terima kasih telah menyelamatkanku dari patah hati kemarin
Meski kini kau menjadi sosok yang paling membuatku patah dari sebelumnya
Sebab jika memang hatimu bukan untukku
Dari sisi manapun aku mencintaimu, aku akan tetap terluka dan biarlah luka ini menjadi urusanku sendiri
Pergilah kemanapun kau ingin berkelana
Kelak jika kau lelah
Aku siap jadi tempatmu pulang
Dan sampai jumpa di titik terbaik menurut takdir