Titik awal kutitipkan Rasaku
Titik awal kusandarkan Asaku
Berjuta topan badai menyertainya
Berjuta sumringah rasa merajainya
Menguatkan...menopang, Â mengkukuhkan
Semata karna Rasa dan Asa masih membahana....
Waktu berjalan...semesta mengiringi...
Terkadang limbung...jatuh namun tak sampai terjerembab
Terjaga Rasa dan Asa dalam ruang massif terbingkai
-----
Hingga suatu masa, dalam episode yang tergurat
Ketika sang empunya tak tersadar, sang rasa yang Ia abai
Melanglang sang rasa, mengembara mencari makna
Merasuki celah yang memahami dahaganya...
Perlahan...sang rasa mulai mengikis, menipis dan rapuh
Ia terombang-ambing semesta yang tak berpihak padanya
Ia rapuh...jatuh...membeku...hanya membeku
Tinggalah sang asa merana, terjebak sepi, sendiri, sunyi...
Masihkah Ia sanggup merentang hidup dalam semesta...
Tanpa sang rasa yang setia menemaninya...
Sang asa gundah, Ia bertahan untuk tetap disinggasana
Dalam bingkai massif, disudut ruang hati
Yang mungkin hanya...menunggu mati
-------