Semenjak anak-anak satu- persatu harus meninggalkan rumah, pergi jauh merajut masa depan mereka masing-masing, rumah ini terasa sunyi. Sepi oleh rindu terasa pekat, menciptakan lorong-lorong bagi pikiran untuk beterbangan tak tentu arah, sulit untuk benar-benar fokus. Puncak kondisi ini saat si bungsu akhirnya harus tidak tinggal di rumah, sekolah di sebuah pesantren.
KEMBALI KE ARTIKEL