Meski bibirnya tetap tersenyum
Terbayang betapa sedih yang dirasanya
Ketika sandaran hati berlalu selamanya
Tatap matanya yang hampa
Takkan bisa berbohong
Bahwa ada luka menganga di hatinya
Karena kesedihan yang teramat dalam
Dia akan selalu merasa terluka
Melewati rantai waktu yang terus berlalu
Mengintip setiap kenangan bersama
Penuh tawa bahagia
Tak terlukis duka
Meskipun sekejap saja
Kini dia harus lepaskan satu demi satu
Temali rindu yang telah disimpul mati
Agar yang terkasih berlalu pergi
Menghadap Illahi Rabbi
Tanpa harus tersangkut
Dengan kedukaan yang berkepanjangan
Hanya untaian doa
Yang diharapkan
Untuk melepas kekasih hati
Meski berat tapi hanya itu yang bisa diberi
Agar kelak bisa berjumpa kembali
Di jannahnya