Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Sepucuk Surat Vs Socmed

16 Agustus 2011   14:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:43 77 1
Pagi hari di minggu yang cerah, sambil menimang koran Kompas di beranda loteng rumahku. Mataku bersirobok menatap pada artikel menarik yang membahas mengenai pos dan romantikanya. Segera anganku melayang mengenang masa masa remajaku yang diwarnai romantika persahabatan melalui pena. Dulu setiap kali membeli majalah remaja, rubrik yang pertama kali dibuka adalah rubrik sahabat pena, di dalamnya berjajar foto foto ukuran 3x4 dan sedikit biodata mengenai mereka. Kalau dipikir kembali mirip rubrik kontak jodoh yang masih ada sampai kini.

Biasanya aku mencari teman yang seusia, paling muda atau tua hanya beda 2 tahun. Lalu dengan hati deg deg-an aku mulai menulis surat perkenalan, setelah dikirim, giliran was was menunggu dibalas tidak ya suratku itu?

Syukurlah rata rata suratku mendapat respon yang baik. Kami menjalin persahabatan sampai bertahun tahun lamanya. Ada yang berasal dari Luar Negeri, dan banyak sahabat dari seluruh penjuru negeri. Sayangnya kami tidak pernah bertemu tatap muka, akhirnya seiring kesibukanku yang meningkat, begitu juga dengan teman temanku, maka persahabatan ini memudar dan menghilang.

Kini semua tinggal kenangan indah, persahabatan saat ini terjalin via socmed, kopi darat sering dilakukan, bahkan ada yang menjalin asmara. Tapi....nilai romantismenya sangat jauh berbeda, rasa bahagia ketika menerima surat balasan yang telah lama ditunggu itu sungguh tidak tergantikan.Saya pernah menciumi sebuah surat dari tante saya di Belanda, walau saya tidak mengerti bahasanya, dengan menciumi aroma suratnya sepertinya terasa udara Belanda dan keadaan negerinya.

Biasanya saat menjelang Lebaran seperti sekarang, biasanya saya sudah sibuk membeli kartu ucapan. Dulu yang paling terkenal dan mahal adalah merk Harvest. Karena kartu yang bagus mahal sering saya menggambar sendiri dikartu buatan saya. Tidak tahu apakah teman saya senang atau tidak menerimanya, yang pasti saya pernah mendapat kejutan berupa telegram indah ucapan selamat Lebaran. Hati rasanya membuncah senang bagai menerima undian berhadiah. Nah para Kompasianer, pernahkah kalian menjalin sahabat pena? Atau mungkin kalian salah seorang pengumpul tanda tangan bintang film dan orang terkenal via pos?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun