Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerita Kakek Telah Terbukti

21 Agustus 2022   09:18 Diperbarui: 21 Agustus 2022   09:20 1539 13
CERITA KAKEK TELAH TERBUKTI

Waktu aku duduk dibangku kelas satu sekolah dasar, kakekku suka sekali mengajak aku bercerita. Karena itulah aku semakin dekat dengannya. Kedatangannya ke rumahku selalu aku nantikan.

Kata kakek, "dahulu waktu zaman Belanda, kami membuat lobang di dalam kandang. Makanya rumah ini dibikin agak tinggi biar kami bisa masuk ke bawah lantai dan bersembunyi di bawah lantai, bahkan kami tambah dengan lobang yang dalam agar kami tidak ditemukan oleh para penjajah itu".

"Ketika pesawat tempur melintasi kampung kita ini, kami malah PUP di celana karena ketakutan, begitulah seramnya masa dahulu sebelum kemerdekaan", katanya.

Mendengar cerita kakek, aku sangat sedih. Membayangkan mereka menggali lobang didasar rumah dan bersembunyi di dalamnya.

"Lihat saat ini banyak orang santai melihat pesawat, malah menaikinya dan terbang bersamanya", kata kakek. Sepertinya kakekku sangat trauma dengan bunyi pesawat.

Aku makin serius mendengar ceritanya. "Seiring berjalan waktu dunia ini akan semakin canggih", katanya

"Nanti kamu akan melihat betapa dunia ini maju tak terkira. Jalanan kita yang sekarang ini berlobang dimana-mana serta becek dimana-mana, nanti akan berganti dengan pasir hitam yang bernama aspal".

"Orang-orang akan melintasinya dengan senang. Jalanan beraspal itu akan menembus gunung, bukit-bukit, lembah, bahkan lautan. Jembatan gantung dan jabatan layang serta Titian berayun akan ada dimana-mana", katanya begitu. Aku semakin menghayal, membayangkan, benarkah hal itu akan terjadi.

Kakek melanjutkan ceritanya. "Dahulu kami berjalan kaki, membawa beban di bahu dan di pundak, untuk mencapai suatu kampung menuju ke rumah saudara. Nanti kamu akan naik kendaraan dari depan rumahmu danturun di depan rumah saudaramu. Kamu akan berjalan di atas angin".

"Nanti, jika kamu jauh dari saudaramu, dan kamu rindu ingin bertemu sementara dia tidak bisa ke rumahmu, maka kamu tidak usah risau, saudaramu akan bisa engkau lihat di kaca yang ada di telapak tanganmu", kata kakekku.

Saat itu aku semakin bingung. "Ah kakek ini menghayal saja, mana mungkin begitu", gumamku di dalam hati.

Ternyata semua yang dia bilang itu sekarang jadi kenyataan. Rupanya kakekku tidak menghayal. Berati apa yang kita rasakan sekarang ini sudah di prediksi dan direncanakan dengan matang oleh para pemikir zaman dahulu.

Betapa tajam mata hati mereka untuk dunia, sekian puluh tahun ke depan. Apa yang mereka rencanakan terbukti semuanya. Inilah kemajuan.

Inilah perkembangan zaman. Yang semakin hari semakin luar biasa. Zaman tidak akan bisa dibalik kemasa lalu. Akan tetapi apa yang dikhabarkan dimasa lalu, bisa kita rasakan dimasa kini.

Terimakasih para intelek bangsa. Terimakasih banyak kakekku. Hari ini sudah begini. Lalu dua puluh tahun atau tiga puluh tahun ke depannya lagi akan bagaimanakah dunia ini ? Hanya para intelek bangsa lah yang tahu itu. Semoga semakin baik dan jauh dari huru hara.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun