Pilkada DKI baru akan digelar tahun depan, namun hiruk pikuknya sudah mendahului jauh hari sebelumnya, dan menjadi catatan tersendiri dalam dunia perpolitikan negeri ini. “Pilkada dengan cita rasa pemilu”, begitu kira-kira orang menyebutnya. Mungkin pilkada DKI tahun depan adalah satu-satunya pilkada di negeri ini yang gaung kehebohannya menggema sampai ke pelosok, dan seolah merekahkan ingatan kita pada pilkada tahun 2012, yang dimana Jokowi dengan segala “keunikan”nya tampil sebagai kuda hitam bagi imcumbent—Fauzi Bowo—yang dengan cepat menarik simpatik warga Jakarta, yang kemudian mengantarkan mantan Walikota Solo menduduki kursi RI-1.
KEMBALI KE ARTIKEL