Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sajak jalang Cinta Tengah Malam

29 Juni 2011   17:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:04 335 4
bapak, aku mencintainya tanpa kutau sebabnya

dan dia berbeda hingga munculkan rasa bersalah

salahkah mencintai laki-laki yang sembahyang di pura ?

kutanya bapakku yang tak menjawab kecuali menggelengkan kepalanya

aku mencintainya meski jengahku tak jua sirna

lalu kusebut cintaku padanya hanya persahabatan

tapi batinku meronta bak budak belian melepaskan himpitan

kau tau cinta dan sayang tak butuh jalan kecuali pengakuan

bukankah rasa itu perlu diakui agar ia menempati jiwamu dengan damai

maka berdamailah dengan rasamu sebelum ia meronta lalu lantakan jiwa

rasai, rasai saja cinta meski tak temukan bentuk dan rupa, rasai

sebab langit satu dan beri restu cintamu pada lelaki yang sembahyang di pura

untunglah, aku tak benar-benar menanyakannya pada bapakku

hanya pada si Angin Selatan yang selalu setia meski ia selalu mengelana

maka restu pun digulirkan olehnya, rasai, rasailah cintamu bisiknya padaku

sebab langit telah memberi restu, bukankah kau dan dia menatap langit yang sama

Oh gumaman cinta tengah malam. Betapa jalang...

(Sajak Ilalang Kepada Angin 5)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun