Terbang, mari terbang. Terbangku hinggap kemana saja. Tak hanya di pucuk cemara atau di putik kembang jambu tetangga. Tapi juga, di hati para kelana dan orang-orang lelah yang mengalah. Sebab kau dan aku sama. Tidakkah kau rasa ?
Seharusnya, sejak dulu kusingkirkan kau. Kau. Ya kau. Orang-orang rumit yang mengaku berpikir sederhana dan apa adanya. Padahal, kau serumit akar bakau yang menjebak lumpur pantai itu. Bah, bangsat kau.