Alia, gadis kecil 6 tahun itu berlari terburu-buru, mencari semak belukar atau tembok atau apa saja yang sekiranya bisa ia gunakan untuk besembunyi. Alia tak ingin jaga. Ia hanya ingin bersembunyi. Bersama Nanda, Dita, Dika dan Sandy, Alia kecil bermain petak umpet di halaman rumah Nanda yang tak jauh dari rumah Alia. Sekarang giliran Dika yang jaga. Semuanya sudah bersembunyi di suatu tempat. Begitu juga dengan Alia. Kepalanya naik turun mengintip dari balik tong sampah rumah Nanda. Mengintai, berharap ia menjadi yang terakhir di temukan. Tapi matahari sudah amat tinggi. Bahkan adzan dhuhur sudah berkumandang satu jam yang lalu. Ini saatnya Alia untuk pergi ke sekolah madrasahnya di Masjid desa.
"Dikaaa..." Alia mengacungkan tangannya. "Alia udahan ya... mau madrasah dulu. Nanti sore Alia main lagi"
"Eh, tapi kan..." Belum selesai Dika berbicara, Alia sudah berlari sekencang-kencangnya meninggalkan mereka. Tidak biasanya, Alia bermain bersama ketiga orang itu. Biasanya ketiga anak itu selalu mengejek Alia, tapi hari ini dengan baik hati mereka mengajak Alia main.
KEMBALI KE ARTIKEL