Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Di Surabaya, Ke Mana-Mana Naik Bemo Saja!

26 Maret 2015   12:35 Diperbarui: 4 April 2017   17:35 32230 0


Tiga hari lalu secara berturut-turut saya menjelajahi kota kesukaan saya: Suroboyo. Dari Ujung Timur hingga ke ujung Barat. Di tengah terik matahari di dalam angkutan umum (bemo atau lyn, sebutan lainnya) seorang supir paruh baya berucap bagaimana kota Pahlawan yang panas itu sebenarnya dapat dijelajahi dengan menggunakan transportasi umum bemo. Saya sepakat! Hampir enam tahun merantau di kota ini saya tidak dimodali kendaraan pribadi. Uang bulanan pun tak menjulang sehingga otak harus jeli memikirkan tentang alokasi dana. Tetap gaul namun hemat, begitu mungkin prinsipnya. Bemo dan nebeng teman adalah pilihan tepat. Bagi saya bemo walaupun kadang butut, namun cenderung aman. Selain itu, di Bemo saya dapat memperhatikan kehidupan berbagai macam orang. Lewat obrolan singkat khas orang Indonesia yang dimulai dengan "turun mana?" Oke, kembali ke bapak supir bemo tersebut, dia menyatakan heran kenapa di halte-halte Surabaya tidak dilengkapi peta trayek bemo. Mungkin akan sangat memudahkan jika tersedia peta trayek semacam Busway Jakarta. Atas hal simple itu, saya ingin menulis ini. Sekali-kali blog bukan saja berisi curhatan, tapi informasi yang semoga juga berguna. Entah siapa akan memanfaatkan tulisan saya ini, mungkin mahasiswa baru yang sedang mencari info.






Catatan pertama untuk maksimal memanfaatkan Bemo di Surabaya adalah:


  • Jangan malu bertanya. Entah di supir ataupun orang sekitar. Untuk memudahkan, saya sarankan mengunjungi link rute bemo ini. Cari tahu lebih dulu rute secara umum dan pastikan apakah angkot itu melewati tempat kita berada, serta untuk memperhitungkan strategi oper bemo atau oper taxi.
  • Tarif Bemo Surabaya saat saya menulis ini (Maret 2015) jauh-dekat 5000 rupiah.
  • Untuk jam, kebanyakan antara jam 6 pagi hingga 6 malam.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun