Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Yang Telah Hilang

2 Juli 2024   00:00 Diperbarui: 2 Juli 2024   00:09 34 2
    

            Semenjak kejadian mimpi tadi malam sampai sekarang aku tidak bisa melupakan mimpi itu, yang membuat aku jadi teringat kembali peristiwa yang menyedihkan waktu silam.Panggil saja aku Rihana Rasya Zalfa itulah namaku yang sudah tertera dikartu keluarga dan usiaku saat ini telah menginjak 17 tahun dan masih duduk dibangku SMA kelas 2.Setiap pagi aku selalu berjalan kaki menuju kesekolahku karena sekolahku  tidak jauh dari rumahku.Sesampainya di depan ruang kelas tidak sengaja aku berpapasan dengan teman lamaku di waktu SMP dulu Lula namanya dia seperti seperti tidak mengenal ku lagi dan berjalan menyusuri ruang kelas tanpa menyapaku, dan aku pun juga menghiraukannya,lalu aku masuk kekals ku dan meletakkan tas ranselku di dalam laci meja.Dan aku duduk di bangku ku sambil termenung, tak sengaja aku melihat sahabatku di pojok kelas seperti sedang memikirkan sesuatu dan aku lalu menghampirinya dan menyapanya?"Hai....Melati kenapa kamu termenung saja apa ada yang sedang kau pikirkan,tanpa berkata-kata dia langsung menangis terisak isak sehingga tak terasa matanya berbinar-binar dengan menangis tersedu-sedu dia berkata kalau dia sudah 1 bulan tidak menstruasi,dan aku terkejut ,Tanyaku?"Apa kamu sedang hamil Melati....tanya Rihana,jawablah Melati jangan diam saja.Melati terdiam sejenak,dan terkejut.Lalu dia berkata kalau dia bukan sedang hamil.Tapi dia sedang mengidap penyakit Amenorhea yaitu penyakit yang suatu keadaan atau kondisi dimana pada seorang wanita tidak mengalami menstruasi pada masa menstruasi sebagaimana mestinya atau secara sederhana disebut dengan tidak haid pada suatu periode atau masa menstruasi,kata dokter penyakit ini memang tidak berbahaya dan dia akan sesekali akan sembuh dengan sendirinya tapi kalau sering mengalami kondisi seperti ini,kemungkinan akan kesulitan untuk menentukan masa subur,sehingga menjadi lebih sulit untu hamil.Jadi kondisi ini harus dikonsultasikan ke dokter kandungan agar tidak menyebabkan kemandulan.Jadi yang aku sedihkan masalah ini nanti takutnya akan mengalami kemandulan,dan kemungkinan aku akan kesulitan mendapatkan pasangan yang benar-benar tulus menerima aku.Saat ini aku sedang tidak tenang memikirkan persoalan ini,dan jam diding disekolah menunjukkan angka jam 8 pagi dan waktunya kita untuk memulai mata pelajaran yang pertama dan teman-teman juga sudah pada duduk dibangkunya masing-masing.Semua murid-murid dalam kondisi tenang karena sedang menghadapi mata pelajaran matematika,dan aku beranjak menuju meja bealajarku yang tidak jauh dari meja Melati."Setelah pelajaran hari ini usai kami semua murid-murid dipersilahkan untuk pulang kerumah masing-masing."Saat langkah kakiku berjalan keluar kelas dan sambil da,,,,da,,,,da,,,dan melambaikan tanganku kepada teman-teman sekolahku.Lalu aku berjalan di sepanjang jalan sambil menyusuri jakan yang ada dipinggiran trotoar,sesekali aku menatap kekanan dan kekiri pepohonan yang rindang yang sudah tumbuh sejak jaman masa penjajahan belanda atau jepang,dalam hati berkata,,,ahhh,,,itu hanya dugaan ku saja."Tanpa terasa hujan deras turun dari langit yang berselimut kabut pekat, sepertinya sudah diatur sama sang pencipta kalau hari ini akan turun hujan sangat deras dan disertai angin badai."Pantesan saja dari tadi kulihat awan sudah mendung kukira tidak akan turun hujan,ternyata pikiran ku salah,,,malah hujan turun sangat deras serta membasahi sekujur tubuhku sehingga aku basah kuyub."Aku sambil berlalri-lari kebasahan sambil berusaha mencari tempat untuk berteduh.Kulihat pembatas jalan ternyata jalan untuk menuju ke rumah masih jauh beberapa kilometer lagi,ah....keluhku perjalanan kerumah masih jauh dan batinku berkata.'Karena aku ingin cepat pulang langsung saja aku terobos jalanan trotoar ini yang sudah mulai tergenang air hingga semata kaki ku,sesekali aku percikkan air yang mengenang sepatuku sehingga membuat kaos kakiku  basah semua."Tanpa terasa hujan deras akhirnya berhenti juga.'Lalu aku berjalan pelan-pelan menyusuri jalan daerah rumahku yaitu di JL.Amaliun tepatnya di Medan tempat kelahiranku,tidak terasa gang rumahku sudah didepan mata,air yang tergenang di sana sini menciptakan riak riakkecil setiap kali tetes tetes gerimis jatuh di atasnya.Lingkaran-lingkaran yang muncul lalu hilang di permukaan genangan itu bergerak berirama seperti nada lagu dan diberi aba aba.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun