Pada Desember 2019, dunia digemparkan dengan adanya wabah virus Covid-19. Kejadian wabah covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Virus Covid-19 sudah menginfeksi lebih dari 300 juta manusia di dunia dan jumlah angka kematiannya sudah lebih dari 5 juta kasus. Tidak hanya berdampak di bidang kesehatan, bidang pendidikan pun juga terkena imbasnya dari adanya wabah Covid-19 ini.
Salah satu langkah dalam menyikapi situasi seperti ini yaitu dengan memanfaatkan teknologi jaringan dan teknologi informasi dalam pengembangan system pembelajaran di sekolah maupun di perguruan tinggi, yaitu dengan metode pembelajaran dalam jaringan (daring) atau sering disebut dengan pembelajaan online. Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemic Covid-19 adalah dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan agar mendapatkan layanan pendidikan yang optimal dan maksimal .
Dalam upaya meningkatkan kegiatan belajar mengajar, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta atau yang dikenal dengan UNISA menerapkan perkuliahan hybrid, yaitu metode pembelajaran yang menggabugkan atau mengkombinasikan antara pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka. Tujuannya untuk mengurangi penyebaran virus covid-19. Pada pembelajaran secara daring, UNISA menawarkan platform digital seperti E-Learning, zoom, google meet, google formulir, youtube, discord serta whatsapp grup. Sehingga diharapkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. Dalam platform E-Learning mahahasiswa dapat mengakses materi pembelajaram, forum diskusi, quiz, dan evaluasi.
Kelebihan dari penggunaan platform digital E-Learning sebagai media pembelajaran yaitu materi yang disampaikan dapat diakses 24 jam dan dapat di putar atau dibaca kembali, dapat dijangkau secara luas, dan mahasiswa mejadi lebih aktif karena indikator penilaiannya melalui keaktifan mahasiswa. Sedangkan kekurangannya adalah koneksi internet yang kurang memadai untuk mengakses E-Learning, interaksi secara langsung antara dosen dan mahasiswa menjadi berkurang, proses pembelajaran lebih mengarah pada pelatihan bukan pendidikan.
Sedangkan dalam perkuliahan tatap muka atau luring hanya dilaksanakan untuk kegiatan praktikum dan dengan kapasitas yang terbatas serta dengan beberapa syarat. Mahasiswa harus sudah vaksin minimal dosis pertama, swab antigen, serta menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Dalam perkuliahan tatap muka juga dilakukan secara bergantian antar program studi maupun antar kelas satu jurusan.
Selain itu, UNISA juga memiliki layanan aplikasi E-Library, yaitu perpustakaan digital sebagai penunjang pembelajaran yang dapat di unduh dan di akses secara online. Oleh karena itu diharapkan proses belajar mengajar di UNISA tetap dapat berjalan dengan baik dengan berbagai upaya yang telah dilakukan.