Sore hari saya berbincang dengan seorang teman. Dia juga mengenakan batik ke kantornya. Kantornya berbeda dengan saya. "Iyaa, sejak ada kabar batik diklaim oleh Malaysia, sekarang kalau hari jumat jadi hari batik", katanya ketika kami berbincang tentang pakaian kami yang sama-sama batik.
Dalam perjalanan pulang dengan transportasi khas Jakarta, saya mendapati hal yang sama. Banyak orang mengenakan batik pada hari jumat itu. Saya jadi teringat perbincangan sekilas dengan teman saya tadi.
Saya ingat beberapa bulan yang lalu, ketika Indonesia dan Malaysia agak bersitegang lantaran beberapa kebudayaan yang diperebutkan. Ya, termasuk batik ini. Sampai-sampai, ada hari yang dinyatakan sebagai Hari Batik Se-Indonesia, dan kini hari jumat banyak pegawai mengenakan batik.
Satu hal yang agak mengganjal dalam pikiran saya. Mengapa baru sekarang Hari Batik itu digembar-gemborkan. Bukankah sejak SD dulu kita sudah mengenakan seragam batik? Apa karena merasa diklaim pihak lain, lalu sekarang disayang-sayang dengan mengabadikannya dalam suatu hari? Lho, bukannya dulu waktu sekolah kita juga mengenakan seragam batik? Tapi tidak terlalu digembar-gemborkan?
Mengapa harus diancam dulu, baru kita bisa sadar? Yaa, memang sih, kita terkadang merasa sesuatu sangat berharga ketika hal tersebut perlahan mulai menghilang dari diri kita. Termasuk batik. Nah, kalau begitu, ancam saja semua aset yang kita miliki, agar kita mulai aware dengan hal-hal tersebut. Bukannya begitu? Hehehehe...
Sore ini saya berbincang dengan ayah saya. Dia bilang, sekarang banyak Batik Made in China dijual di pasaran. Nah lho? Jadi sebenarnya batik itu punya siapa? Hahaha!
Secara pribadi saya tidak keberatan jika diharuskan mengenakan batik di hari tertentu. Mungkin ada baiknya lagi, batik diseragamkan. Yah, memang seperti anak sekolah sih. Hehe! Hm, jadi punya ide, bagaimana kalau pemerintah membagikan baju batik kepada setiap warga negara, sebagai bentuk kecintaan kita terhadap aset yang katanya asli budaya Indonesia? Yah, tidak bisa dipungkiri kan, tidak setiap warga negara ini punya batik? Dari pada uangnya lari ke mana tidak jelas. Hehehe...
Apa rekan-rekan setuju dengan ide saya?
Salam cinta tanah air... =)