Banyak pandangan yang memilukan bagi pendididkan di Indonesia, dimana banyak potensi yang terkubur hanya karena sempitnya kemampuan materi untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dari pendidikan tersebut dapat terlihat akan semakin mundurnya tingkat pendidikan anak-anak Indonesia, karena dari pendidikan tersebut akan membentuk siklus yang nantinya juga akan menciptakan generasi-generasi yang tidak bisa untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Misalkan, seorng warga negara Indonesia yang mempunyai kemampuan ekonomi minim maka dia akan mengenyam sebatas kemampuan orang tuanya sesaat setelah menyelesaikan pendidikan yang terbatas tersebut maka dia juga mempunyai kesempatan untuk dapat memilih pekerjaan yang terbatas dan gaji yang dia terimapun akan terbatassesuai dengan tingkat pendidikan yang dia enyam. Apabila seorang tersebut tidak kreatif maka tingkat ekonominya keluarga juga akan terbatas. Dari situ siklus tersebut akan terbentuk secara alami dengan kemampuan ekonomi yang terbatas maka diapun akan mengulangkan siklus hidupnya pada anaknya dengan pendidikan yang terbatas. Sebenarnya tingkat pendidikan seseorang tidak berpengaruh secara ketrampilan hanya kesempatan yang membatasinya kita tidak bisa pungkiri di Indonesia pekerjaan di klasifikasikan dari tingkat pendidikan walaupun secara skil tentu belum terdapat perbedaan yang siknifikan, hal tersebut yang mempengaruhi kesempatan berkerja seorang.