tetesan kerinduan akan kasih sayang ikatan darah tak kau hiraukan demi sebuah kewajiban
perlahan-lahan kau mulai rajut persahabatan dengan setiap orang yang kau temui.
kesamaan yang dilakukan atau kesamaan wacana yang akan didiskusikan membuatmuĀ semakin merasa ingin terus memandang indah tempat itu
musim berganti musim. entah berapa mentari telah kau habiskan di tempat yang jauh dari cinta orang yang kau sayangi
pertemuan demi pertemuan telah terjadi, dan kau mulai merasakan adanya kenyamanan ikatan dengan seseorang yang kau anggap masa depan
kau rangkai senyum dan tangis bahagia bersamanya
kau langkahkan kaki mengikutinya
membangun tawa bersama orang yang menjadi buah hati kalian
saat lahan padi berganti menjadi tempat berdirinya sang beton
seseorang yang menjagamu kembali ke rumah abadinya..
kau merasa kehilangan, hanya harapan dari sang senyum kecil membuatmu bertahan
kau kuatkan hati dari kesepian
kau bangun ketangguhan di dalam kesedihanmu
kau buka jalan untuk kaki kecil itu
saat kau mulai merasa sudah menerima keadaan
satu persatu persahabatan itu mulai meninggalakanmu dan kembali ke rumahnya
bertemu dengan sesorang yang kau cintai
sempat kau ingin bersamanya, kau pernah bertanya kapan waktuku akan bersama seseorang tersebut
tapi mentari pagi selalu membangunkanmu dalam harapan
dan memulai keadaan yang sama seperti sebelumnya
goresan garis dalam wajahmu, tak mampu menutupi bahwa kau sudah mulai terluka
warna kulitmu tak mampu menyembunyikan bahwa kau mulai merindukan semua persahabatan itu
bertahan dan bertahan, hanya itu yang bisa di doakan oleh kaki kecil ini
tersenyum dan tersenyumlah meskipun senyum kecil ini belum bisa memberi senyum yang kau banggakan
teruskah memandang keluar jendela itu, teruslah menatap harapan
karna kaki kecil inipun sudah mulai merasakan yang sama sepertimu