Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Terapi Ikan

20 April 2012   00:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:24 1669 0

Minggu lalu saya menikmati kumpul bersama kawan-kawan semasa kuliah di sebuah kawasan wisata Family Camp Gunung Mas Puncak Jawa barat. Salah satu fasilitasnya adalah kolam terapi ikan. Di Jakarta beberapa Spa menyediakan fasilitas terapi ikan. Saya sempat terpikir kayak apa rasanya terapi ikan ini. Nah di Family Camp inilah saya merasakan terapi ikan.

Di spa-spa biasanya menggunakan ikan dari Turki namanya ikan garra rufa. Tapi di sini menggunakan ikan lokal yaitu ikan Nilem. Terapi ikan mulai marak di era tahun 2000 an, ya dengan ikan garra rufa dari Turki. Tapi sebenarnya terapi ikan di Indonesia sudah dikenal dari jaman dulu (http://ikanterapi.com/manfaat-terapi-ikan/)

Tapi sebenarnya apa sih manfaat dari terapi ikan? Silahkan bacahttp://www.infofisioterapi.com/terapi-ikan-garra-rufa-dan-manfaatnya.html. saya cuma mau bercerita pengalaman saya ketika terapi ikan. Saya melihat kok orang-orang enak saja memasukan kaki ke dalam kolam. Hal pertama yang saya lakukan adalah merubah “Mind set” . Saya geli dan takut bersentuhan dengan binatang hidup. Apa lagi dicium-cium atau digigit-gigit. Setelah menguatkan diri sayapun measukan kedua kaki, seperti orang-orang di sekitar kolam. Ya ampun! Saya langsung menarik kaki saya ke atas. Geli dan takut. Seorang kawan menyarankan saya memasukan satu kaki dulu. Lalu saya mencoba memasukkan satu kaki. Tetap tidak kuat. Saya kembali menarik dan menaikkan kaki. Seorang kawan lain protes karena ikannya pada kabur.

Habis bagaimana dong, emang geli rasanya. Begitu kaki menyentuh air, ikan-ikan ini langsung mendekat. Kulit kaki bersentuhan dengan kulit ikan yang dingin dan licin masih tak seberapa terasa tapi begiti mulut-mulut ikan kecil-kecil mengisap kulit-kulit di kaki, saya nyaris berteriak. Dan lagi-lagi saya mengangkat kaki ke atas.

Rasa penasaran memaksa saya tetap duduk dipinggir kolam dan mencoba lagi. Kali ini saya memasukan kedua kaki tapi hanya bagian tumit. Masih geli tapi tak terlalu geli. Pelan-pelan saya memasukkan kaki lebih dalam, rasa geli mulai bisa saya kuasai dan akhirnya setelah lebih dari lima belas menit, sayapun mulai tenang dan menikmati. Harus saya akui, enak!

Manfaat yang saya dapat? Yang pasti kulit kaki jadi lebih halus karena kulit kasarnya dimakan ikan-ikan itu. Sementara perasaan tubuh lebih enak dan lebih segar, tidak saya rasakan. Entah kalau memasukkan seluruh bagian tubuh karena di salah satu tempat wisata yang juga masih di kawasan puncak, menyediakan kolam untuk berendam. Saya tidak bisa membayangkan, baru kaki saja saya sudah merasa geli bagaimana kalau sampai leher ? Tidak terbayang. Tapi saya tetap merekomendasikan terapi ikan untuk di coba. Jumat, 20 April 2012.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun