Saya jadi teringat percakapan dengan keponakan saya yang kebetulan merupakan mahasiswi semester dua Jurusan Komunikasi sebuah PTN, "Tante, memangnya anak komunikasi harus bisa menulis?" Terus terang saya sedikit keheranan,"ya harus dong," jawab saya. Usut punya usut ternyata sebagian besar masyarakat masih berpandangan bahwa menulis hanya merupakan pekerjaan jurnalis atau wartawan dan mahasiswa yang belajar ilmu jurnalistik, sedangkan mahasiswa komunikasi lebih ditekankan pada kemampuan untuk berbicara secara verbal atau lisan. Padahal skill menulis sejatinya bisa dikuasai oleh semua orang dari berbagai golongan profesi, yang membedakan hanyalah jenis dan tujuan serta kepentingan penulisan tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL