Realitas semacam ini pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas anak didik yang dihasilkan. Belum lagi permasalahan, dimana seorang guru (khususnya guru SD) seringkali mengajar lebih dari satu mata pelajaran yang terkadang bukan merupakan keahliannya. Kondisi ini menyebabkan proses belajar-mengajar menjadi kurang maksimal, materi yang dibebankan pada mata pelajaran tersebut akan berakhir sia-sia karena anak didik tidak mengerti dan memahaminya, bagaimana anak didik bisa mengerti kalau gurunya pun tidak memahami materi yang diajarkannya. Padahal jenjang Sekolah Dasar merupakan pondasi utama dan sangat penting bagi kelangsungan transformasi ilmu pengetahuan ke jenjang selanjutnya.
KEMBALI KE ARTIKEL