Panasnya udara 37 derajat
Tapi Sejuk airnya mengurai hati yang berkarat,
Jalannya menujunya sempit, tertutup atap-atap kaum elit,
Wanginya tak lagi asin karna bercampur aroma yang asing.
Ku masukkan kakiku lagi merasakan deburmu,
Menghitung berapa banyak kulewatkan umurku,
Kita tak lagi bersua seperti dulu,
Indahmu kini tertutup pagar nan katup
Mungkin hanya aku yang tahu pasirmu Indah,
Atau bersama orang-orang yang sudah lupa.