Mohon tunggu...
KOMENTAR
Trip Pilihan

Perjalanan Jauh Mendaki Gunung Cikuray 2821 Mdpl

27 Januari 2022   20:01 Diperbarui: 27 Januari 2022   20:06 1875 3


Perjalanan Mendaki Gunung umumnya untuk para lelaki. Untuk itu jarang sekali wanita memiliki hobi mendaki Gunung. Namun saya tidak! Saya suka hal-hal baru. Saya sering melihat pendaki wanita yang hebat mendaki Gunung-Gunung besar di Indonesia. Saya ingin sekali mendaki. Itu terkabulkan bersama Idan.

Kita berdua memutuskan mendaki ke Gunung Cikuray, menggunakan motor dari Jakarta sampai Garut sekitar 8 jam. Kita berdua sempat ragu di kala pandemi lagi meningkat, bisa atau tidak untuk Mendaki Gunung. Kita cari-cari informasi ke teman tentang Gunung tersebut. Akhirnya Tuhan menghujudkan perjalanan pun lancar.

Dari Base camp ke Pos Registrasi via Pemancar menggunakan mobil losbak. ini salah satu transportasi angkutan untuk para pendaki bisa dengan mudah dan cepat sampai. karena bila berjalan akan terasa lumayan jauh dan jalanannya pun terjal.

Setelah sampai di Garut, kita janjian bertemu Ranger untuk ke rumah singgah atau disebut Basecamp. Setelah istirahat, kami naik mobil losbak menuju Pos Registrasi. Kami hanya bisa diantarkan di depan kebun teh saja. Rute nya kami harus berjalan kaki melewati perkebunan teh tersebut. Kurang lebih 20-30 menit untuk berjalan kaki ke pos pemancar. 

Kami berdua berdoa sebelum melakukan pendakian. Sebagai seorang perempuan saya merasa punya pengalaman baru, dan di tuntut untuk mandiri. Bagaimana tidak harus melewati perkebunan teh dengan jalan menanjak dan membawa carrier besar di punggung untuk nantinya sampai di puncak Gunung Cikuray 2821 MDPL.


Ini belum seberapa fikir saya pasti nanti trek nya jauh lebih curam. Ingin mengeluh rasanya tak mungkin karna saya yakin saya bisa sampai di atas Gunung Cikuray. Tiba di Pos registrasi kami mendaftar dan laporan untuk mendaki, istirahat sejenak dan memulai perjalanan hanya berdua. Saya dan idan sama-sama menggunakan tas carrier besar. 


Banyak pendaki yang memberikan semangat. Baru kali ini saya menemukan orang-orang yang ramah mungkin sesama pendaki harus seperti itu. Solidaritas pun tinggi. Saya merasakan saat saya lelah dan bertemu pendaki lain, banyak yang ingin membantu saya membawa tas carrier saya.


Pos 1, Pos 2, Pos 3 kita lalui. Namun beberapa langkah saya minta berhenti lagi untuk istirahat ya maklum saya benar-benar kaget ternyata begini ya kalau naik Gunung. Namun saya punya tekad yang kuat untuk merasakan puncak Gunung dengan tas carrier saya. 


Sepanjang perjalanan yang saya lihat hanya akar-akar besar. Alhamdulillah cuaca cerah saat itu, gak kebayang kalau saya harus terus mendaki dengan keadaan hujan. Pasti akan terasa sangat sulit.


Tingkat kemiringan semakin meningkat, Alhamdulillah saya dan idan bisa melewati Pos 4 dan Pos 5. disini saya mulai bertanya-tanya kapan sampai? Abis ini pos berapa? begitu terus yang saya tanyakan. 


Butuh tekad yang kuat untuk mendaki ke Gunung ini. Terlebih pemandangan kiri dan kanan jurang. Harus hati-hati dan teliti akar akar pun semakin besar. Tak lama saya melihat hal yang membuat saya takut. BAGAS sebutan warga sekitar untuk Babi Ganas.

Saya langsung memanggil idan yang berada tepat dibelakang. Saya dan idan sama-sama panik, takut si BAGAS (Babi Ganas) menyerang kita berdua. Saya yang di depan idan di suruh nya untuk berlari. Dengan rasa kesal sambil tergesa-gesa saya ikuti untuk berlari dengan nafas tidak beraturan. Saya dan idan berhasil melewati Babi itu.

Pos 6 kami berdua lalui dengan fisik semakin lemas dengan keadaan hutan semakin rapat. Suasana mulai beda, mungkin karena hari sudah menjelang magrib. 

Kami berdua berteriak memanggil orang-orang yang berada tidak jauh dari kami. Ternyata ada yang membalas sahutan kami dari bawah. Kami sedikit lega, tandanya kami tidak sendiri. Kami punya teman untuk bisa lanjut di hari yang mulai gelap.

Kami berdua beserta 8 Pemuda Rombongan dari Bandung, memutuskan melanjutkan perjalanan ke Pos 7 benar-benar keadaan sudah gelap kami dipaksa untuk terus berjalan menyusuri Hutan yang semakin mencengkram. 


Saya yang merasa tidak kuat lagi membawa carrier akhirnya dibantu oleh salah seorang dari rombongan tersebut. Mereka yang membantu saya dan idan sampai di Pos 7. Saya, Idan dan rombongan dari Bandung memutuskan untuk ngecamp di Pos 7. Dan melanjutkan muncak di Pagi hari.


Matahari mulai terbit, disitulah saya pun terbangun. saya keluar tenda dan melihat rombongan Bandung sudah mendaki. karena tenda mereka kosong tidak ada satupun dari mereka di Pos 7. Saya dan idan memulai untuk mendaki lagi ke puncak dengan harapan tidak se-ekstrim kemarin. 


Yang saya kira memerlukan waktu berjam-jam ternyata salah. Kurang lebih 15 menit kita mendaki, Puncak Cikuray sudah terlihat. Senang dan bangga akhirnya kami berdua bisa sampai di atas Puncak Cikuray. Kabut yang mengelilingi puncak Cikuray masih tergambar jelas. Keindahan nya menyadarkan bahwa Tuhan Maha Besar.



KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun