Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Mendukung Program Hilirisasi Mineral Bersama Widya Load Scanner

22 September 2023   16:09 Diperbarui: 22 September 2023   16:15 89 0
Kekayaan SDA yang dimiliki oleh Indonesia tidak perlu diragukan lagi banyaknya, terkhusus pada sektor pertambangan. Nikel menjadi salah satu komoditas kekayaan yang menjadi sorotan pasar Internasional. Laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) bahkan menyatakan bahwa Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia pada 2022. Pernyataan ini ditunjang dengan fakta bahwa Indonesia menyumbang sebesar 48,48% atau mencapai 1,6 juta metrik ton dari total produksi nikel global di tahun tersebut.

Akan tetapi, Indonesia mulai menghentikan ekspor bahan mentah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang pertambangan mineral dan batubara. Pemberhentian ini ditujukan untuk mendukung program hilirisasi mineral nasional dimana Indonesia berusaha untuk mulai mengolah produk tambang mentah menjadi bahan dasar yang dapat digunakan paling akhir dalam pohon industri. Program hilirisasi ini ditujukan untuk menambah nilai tambah mineral, menunjang pertumbuhan ekonomi, menambah penerimaan negara, membuka lapangan kerja, serta mensejahterakan kehidupan rakyat Indonesia.

Dengan diberlakukannya program ini, seluruh industri pertambangan harus mulai bertransformasi menjadi industri yang bisa mengolah bahan mentah. Pemanfaatan teknologi dalam aktivitas operasional tentunya diperlukan guna meningkatkan keefektifan dan keefisienan proses pengerjaan, salah satunya saat menghitung volume nikel yang termuat pada truk.  

Umumnya, penghitungan yang dilakukan menggunakan metode manual saat ini kurang efektif dan memakan waktu yang cukup lama. Meninjau hal ini, salah satu startup asal Yogyakarta, yaitu Widya Robotics, menawarkan sebuah teknologi yang menjadi terobosan guna mempercepat proses penghitungan. Teknologi tersebut disebut Widya Load Scanner.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun