Malam menganyam lelap. Bisu dan tenang berkawan mesra. Detak jarum detik terus melaju di atas dinding ruang tamu. Aku coba sejenak menatapnya. Lama aku terdiam. Tetap bisu membelenggu. Tanpa terasa, setetes air mata jatuh. Hati kecil berpekik, ‘aku tidak kalah, setiap insan yang lahir di bumi ini layak menjadi pemenang dalam hidupnya. Sebab, kutahu mujizat itu nyata.
KEMBALI KE ARTIKEL