Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Beduk, Telinga, dan Kedamaian

20 Juli 2013   14:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:17 57 0
Duh gusti...

Beduk itu sungguh memecahkan gendang telingaku

Gelambir kulitnya menyat-nyayat hati ini

Besok akan kembali hadir

Suara itu lagi-lagi-lagi dan lagi suara itu..

Melilit, memenjarakan dan menghujam tubuh, jantug dan hati ini..

Tak mampu ku terbebaskan,

Kembali...

Memaksa..

Menarik...

Memenjarakan Raga dan Hati ini

Kemana lagi ku cari..

Tempat itu, benar, tempat itu

Tempat Suara awal memekakkan itu

Pernah kutemukan kedamaian disana

Hingga kini, hanya itu kedamaian ku temukan

Indralaya, 20 Juli 2013

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun