Terpaku
Berdiri tegak bak patung lilin dalam museum arca
Terpana
Bak untaian syair Syauqi yang menyentuh bulu roma
Tarikan nafas panjang menemani syahwatku
Syahwat memendam didih amarah, amarah…..amarah
“Aku mau Matiiii……”
“Aku mau matiiiiiiii……..” teriak anak itu
Bergelimang seolah bersetubuh dengan bumi
Bergelinang air mata laksana nestapa menyentuh jiwa